Berita

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo/Net

Dunia

Sekjen OPEC: Akibat Sanksi, 7 Juta Barel Minyak Rusia Meninggalkan Pasar Dunia Setiap Harinya

SELASA, 12 APRIL 2022 | 09:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penerapan sanksi terhadap Rusia bukan hanya akan menimbulkan dampak buruk bagi ekonomi negara tersebut, melainkan dunia secara keseluruhan.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo memperingatkan para pejabat Uni Eropa pada Senin (11/4), mengatakan bahwa sanksi saat ini dan masa depan terhadap Rusia dapat menelurkan salah satu guncangan pasokan minyak terburuk dalam sejarah, menambahkan bahwa tidak mungkin untuk mengganti volume minyak yang hilang dalam peristiwa seperti itu.  

"Sekitar 7 juta barel minyak Rusia meninggalkan pasar dunia per hari sebagai akibat dari sanksi dan pembatasan lain pada perdagangan Rusia," klaim Barkindo, seperti dikutip dari RT, Selasa (12/4).

Uni Eropa telah mengumumkan rencananya untuk bergabung dengan AS dan Inggris dalam melembagakan embargo produk energi Rusia. Namun, tidak seperti AS dan Inggris, Eropa mengimpor sebagian besar pasokan energinya dari Rusia, dan para ahli telah memperingatkan bahwa upaya untuk memutus pasokan dapat mengakibatkan bencana.  

Secara khusus, Jerman mengantisipasi runtuhnya seluruh industri, sementara kepala raksasa energi Austria OMV telah menyatakan bahwa mustahil bagi negaranya untuk berhenti membeli gas Rusia.

Parlemen Eropa pekan lalu menuntut embargo segera dan total atas impor minyak, batu bara, gas alam, dan bahan bakar nuklir Rusia, dan hal itu diperkirakan akan berdampak negatif signifikan terhadap standar hidup Eropa jika ditindaklanjuti.  

Beberapa negara, seperti Hungaria dan Slovakia, telah menjelaskan bahwa mereka berencana untuk mengabaikan larangan demi mempertahankan diri, meskipun yang lain telah memperingatkan warganya untuk mengencangkan ikat pinggang dan bersiap-siap untuk masa-masa sulit di masa depan.

Minyak dan gas bukan satu-satunya komoditas yang pasokannya mengering di tengah perang di Ukraina.  

Rusia dan Ukraina bersama-sama memproduksi sekitar sepertiga dari ekspor gandum dunia, dan kedua negara juga merupakan pengekspor utama minyak bunga matahari dan pupuk. Akibatnya, harga pangan telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah, dan banyak negara serta LSM memperingatkan kekurangan pangan yang mengancam dalam waktu dekat.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya