Berita

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto/Net

Dunia

Hongaria Kembali Tegaskan Siap Bayar Gas Rusia dengan Rubel, Abaikan Peringatan Komisi Eropa

SELASA, 12 APRIL 2022 | 07:31 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Demi mengamankan pasokan energi negaranya, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menegaskan kembali komitmen untuk menerima mekanisme pembayaran berbasis rubel untuk gas Rusia.

Dalam konferensi pers Senin (11/4), Szijjarto menegaskan pilihan membayar gas Rusia dengan rubel tidak melanggar sanksi apa pun, meskipun ada desakan dari negara-negara Eropa untuk tidak membayar gas Moskow dengan mata uang negara tersebut.

“Mengenai pembayaran dalam rubel, kami memiliki solusi yang tidak melanggar sanksi apa pun tetapi pada saat yang sama mengamankan pasokan gas Hongaria,” kata Szijjarto, mencatat bahwa opsi untuk membayar tagihan dalam mata uang lain daripada euro termasuk dalam perjanjian kontrak antara anak perusahaan MVM grup energi Hongaria, CEE Energy, dan Russian Gazprom Export, sudah disegel pada September tahun lalu.

Perdana Menteri Viktor Orban pun telah berkali-kali menyatakan kesediaannya.

"Kami sama sekali tidak kesulitan membayar dalam rubel, jadi, jika Rusia memintanya, kami akan membayarnya dalam rubel," kata Orban dalam pernyataan pekan lalu.

Mulai Maret, Moskow telah mengubah mekanisme pembayaran untuk ekspor gas alamnya, menuntut agar pembeli dari negara-negara yang memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas operasi militernya di Ukraina membayar komoditas tersebut dalam rubel.

Moskow menjelaskan bahwa pembeli sekarang harus mentransfer pembayaran gas dalam mata uang pilihan mereka ke rekening di Gazprombank Rusia, yang akan mengubahnya menjadi rubel sehingga mereka dapat mencapai produsen gas Gazprom.

Komisi Eropa, bagaimanapun, mendesak negara-negara anggota dengan kontrak yang membutuhkan pembayaran dalam euro atau dolar untuk tetap pada skema pembayaran asli mereka.

Szijjarto menekankan bahwa Hongaria, yang bergantung pada Rusia untuk sebagian besar kebutuhan minyak dan gasnya, menentang pendekatan bersama ini, dan menganggap masalah ini sebagai masalah yang harus diputuskan oleh masing-masing negara secara terpisah.

Sebelumnya, Perdana Menteri Hungaria Victor Orban mengatakan negaranya tidak akan menyerah pada tekanan Uni Eropa dan tidak akan mendukung pembatasan pasokan energi dari Rusia karena ini adalah 'garis merah' untuk Hongaria, yang mendapatkan 85 persen dari semua gas yang dikonsumsi dari Rusia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya