Kericuhan dalam aksi massa di depan Kantor DPRD Sumsel/RMOLSumsel
Kericuhan terjadi dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Dalam Demo yang dimulai di depan gedung DPRD Sumsel pada Senin siang (11/4) itu, massa aksi sempat melakukan aksi lempar-lemparan botol dan batu ke aparat kepolisian.
Insiden itu terjadi saat aparat sedang berupaya memadamkan api dari ban yang dibakar oleh kelompok aksi Cipayung Plus.
Sebelumnya, massa dari berbagai elemen mahasiswa yang sudah memadati Jalan POM IX atau tepatnya depan halaman DPRD Sumsel sejak siang hari.
Dari pantauan
Kantor Berita RMOLSumsel, akibat teriknya cuaca pada siang hari di bulan Ramadhan, sejumlah massa pendemo harus dievakuasi ke mobil ambulans karena pingsan.
Adalah Ketua DPRD Sumsel, Hj Anita Noeringhati, yang menyempatkan diri menemui para pendemo dan menyampaikan tanggapan terkait aksi mahasiswa.
"Sejak saya menjadi DPRD saya bangga dengan mahasiswa yang selalu berangkat membawa aspirasi rakyat. Sangat apresiatif apa yang menjadi pokok pikiran mahasiswa dan tuntutan kalian sudah ada jawaban," katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, sejumlah permasalahan yang timbul seperti kenaikan harga minyak goreng, pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah ini.
"Masalah minyak goreng dan kenaikan harga menjadi PR kita semua. Kebijakan harga adalah dari pusat, artinya sebelum kalian minta kami sudah memahami. Karena apa harga minyak itu saya juga emak-emak sama saja. Artinya, apa yang dapat saya akan diterima," ujarnya.
"Karena kebijakan ini tidak cukup oleh provinsi, yang pasti saya dengan provinsi akan menjadi garda dalam persoalan ini. Karena Sumsel menjadi zero konflik, tinggal kami terima dan akan kami tindak lanjuti ke DPR RI," pungkas Anita.