Berita

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto/Net

Politik

Anthony Budiawan: Kok Bisa Wiranto Dikadalin Seperti Luhut Pandjaitan

MINGGU, 10 APRIL 2022 | 12:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Istana Negara seperti kembali kecolongan usai beraudiensi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara. Di mana kini beredar kabar bahwa mahasiswa yang ditemui itu bukan BEM Nusantara yang sah.

Begitu sindir Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menanggapi pemberitaan yang berisi klarifikasi dari BEM Nusantara atas pihak-pihak yang mengatasnamakan nama BEM Nusantara saat bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto pada Jumat (8/4).

"Wiranto kecolongan? Jadi, yang audiensi kemarin ini bukan BEM Nusantara yang sah? Memang ada berapa BEM Nusantara?" ujar Anthony dalam akun Twitter @AnthonyBudiawan seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/4).

Anthony Budiawan merasa heran lantaran kejadian ini mirip saat Presiden Joko Widodo menghadiri acara dari Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang diduga kuat bukan yang resmi terdaftar di Kemenkumham.

"Apakah yang ini baru dibentuk khusus untuk bertemu dengan Wiranto? Wah, dikadalin lagi dong, seperti Luhut dikadalin Apdesi “palsu”? Kok bisa?," pungkas Anthony.

BEM Nusantara sendiri melalui akun Instagramnya @bemnusantara.id memposting story merespon banyaknya pesan yang masuk untuk meminta klarifikasi atas adanya pihak BEM Nusantara yang bertemu dengan Wiranto.

“Jadi gaesss, yang kemarin ketemu Pak Wiranto itu pasukan pandir yang claim claim 'bemnus' aja. Jadi kalian ini kalau gamau tau soal 'bemnus' jangan sotau deh, coba dicek dan dibaca lagi. Pointnya pasukan pandir yang kemarin ketemu Pak Wiranto that's not par of us!,” bunyi postingan story BEM Nusantara pada Sabtu (9/4).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya