Gubernur Jabar, Ridwan Kamil usai meresmikan Pasar Rakyat Jabar Juara, Sawangan, Kota Depok/Repro
Sebuah program diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng (migor) dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Program itu adalah aplikasi Sapa Warga.
Dijelaskan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, aplikasi tersebut dibuat Jabar Digital Service dan PT Agro Jabar (BUMD) yang ditugaskan mencari sumber migor untuk mengatasi kesulitan bahan pokok itu di masyarakat.
Sehingga, dengan pemanfaatan aplikasi digital secara maksimal, masyarakat dapat memesan migor melalui gawainya dan tidak lagi harus mengantre tanpa dipungut biaya pengantaran.
"Ini (Sapa Warga) akan kami jadikan standar jika produk-produk lain, jika terjadi krisis. Jadi bukan untuk selamanya, walaupun bisa saja. Tapi ini sebagai jembatan pada saat harga masih fluktuatif atau harga normal barang susah," terang Ridwan Kamil, di Sawangan, Depok, Jumat (8/7).
"Jadi di aplikasi Sapa Warga yang dipegang para Ketua RW, nanti dikirim, ibu-ibu enggak usah ngantre lagi, tunggu di rumah saja, asal Pak RW-nya aktif. Makanya setelah ini geruduk RW-nya untuk bantu masyarakat pesan migor," lanjutnya.
Di tahap awal, aplikasi Sapa Warga baru diperuntukan di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Apabila tahap awal berjalan lancar, daerah lainnya di Jabar juga akan menyusul.
"Pemprov Jabar mendahulukan di daerah Bodebek, itulah kenapa Pak Bima Arya (Walikota Bogor) dan Pak Idris (Walikota Depok) hadir. Ini masih sifatnya inisiatif. Jadi saya mohon doanya mudah-mudahan dilancarkan urusannya," pinta pria yang karib disapa Kang Emil ini, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.
Lebih lanjut, Kang Emil menambahkan, masyarakat dapat membeli migor curah dengan harga Rp14.000 per liter. Namun, pembeliannya dibatasi 3 liter per bulan untuk masyarakat.
"Target satu juta liter disiapkan. Saya cek ada yang dijual Rp25.000 ya per liternya, padahal migor curah itu. Karena harus adil maksimal tiga liter per bulan. Itu jatahnya," lanjutnya.
Di sisi lain, Kang Emil meminta masyarakat Sawangan memanfaatkan Pasar Rakyat Jabar Juara. Sebab, pasar tradisional itu tidak kalah dengan pusat perbelanjaan modern.
"Mudah-mudahan masyarakat Sawangan, Depok, bisa aktif memanfaatkan Pasar Baru agar menjadi pasar kebanggaan. Jangan semua ke mall tapi (kunjungi) pasar tradisional yang bersih nyaman udara sirkulasinya baik," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat, Iendra Sofyan mengatakan, layanan hanya dilakukan di masa “daruratâ€, terutama di tengah kondisi warga yang menghadapi lonjakan kenaikan harga bahan pokok dan BBM di bulan Ramadan.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya membantu warga mendapatkan akses pada minyak goreng yang terjangkau. Poin penting lainnya, selain berupaya memenuhi kebutuhan warga, pola konsumsi masyarakat terhadap minyak goreng pun bisa terkendali," katanya.
Menurutnya warga yang memesan minyak goreng curah via aplikasi dibatasi hanya 3 kilogram per bulan per 1 kepala keluarga. Untuk mendapattkan minyak goreng ini warga cukup membayar Rp 15.500 per kg.
Iendra memastikan harga ini ditetapkan dengan mengikuti aturan yang sangat ketat dari Kementerian Perdagangan, di mana harga jual tidak bisa terlalu dalam dan rendah dari HET.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa harga yang dibayar warga tetap sama dengan ketentuan pemerintah," paparnya.
Iendra menuturkan dalam proses transaksi ini warga menyetorkan uang pembelian minyak goreng kepada RW melalui RT.
"Ketika minyak goreng pesanan warga dikirim oleh kurir ke rumah RW langsung dibayar oleh RW. Kemudian RW dibantu RT melakukan update penerimaan laporan testimoni warga," tuturnya.
Selanjutnya, Direktur Utama BUMD PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan Gubernur menargetkan bisa mengguyur 1 juta liter minyak goreng curah bersubsidi lewat Pemirsa Budiman.
Namun pemenuhan minyak goreng tetap dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan pembelian PT Agro Jabar dan kesanggupan pemenuhan minyak goreng oleh pihak produsen dalam hal ini PT Bina Karya Prima dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
"Sebagai gambaran dan langkah awal, dalam satu hari Agro Jabar bisa membeli dan mendatangkan 2-4 tangki berkapasitas 6 ton atau 8.000 liter. Artinya dalam satu hari, program ini bisa melayani kebutuhan warga 16.000 hingga 24.000 liter," paparnya.