Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Marah-marah Jokowi Aneh Jika Menteri Tidak Becus Tidak Diganti

JUMAT, 08 APRIL 2022 | 07:59 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kemarahan Presiden Joko Widodo kepada para menterinya yang disiarkan istana secara resmi ke publik justru memperlihatkan kelemahan wibawa sang presiden.

Sebab, jika memang presiden sudah tidak senang dengan kinerja para pembantunya di kabinet, maka lazimnya langkah tegas diambil, yaitu pemecatan. Tapi yang terjadi justru Jokowi sebatas ingin meluapkan kekesalan dan tidak ada eksekusi nyata dari luapan amarah itu.

"Marah-marah Jokowi terhadap menterinya itu aneh. Menterinya yang nggak becus, kenapa tidak diganti saja?" ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/4).


Di sisi lain, Muslim melihat Jokowi terkesan membiarkan para menteri bekerja di luar tupoksi. Seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang sibuk urus tunda pemilu dan perpanjang masa jabatan presiden.

Begitu juga Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia yang lebih fokus urus soal perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dibanding urus investasi.

"Dua menteri yang salah kamar ini kenapa bukan diganti, malah dibiarkan dan malah marah sendiri. Sikap marah-marah Jokowi ini lucu, dan semakin Jokowi marah-marah, semakin tidak berwibawa. Atau Jokowi sudah tidak didengar menterinya lagi, sehingga jalan masing-masing di luar tupoksi sebagai cara cari muka?" kata Muslim.

Dengan demikian kata Muslim, jika Presiden Jokowi tidak segera mengganti menteri-menteri yang bermasalah, maka rakyat akan menganggap bahwa Jokowi yang bermasalah, karena tidak mampu lagi mengatur menterinya.

"Sehingga rakyat anggap Jokowi gagal dan Jokowi yang perlu diganti," pungkas Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya