Berita

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu/RMOLJabar

Politik

PKS Jabar: Kalau Wacana Tiga Periode Tak Berhenti, Bisa Jadi Diam-diam Presiden Setuju

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 14:44 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Presiden Joko Widodo akhirnya menyampaikan sikap tegasnya terkait terus bergulirnya narasi penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden. Jokowi meminta para menterinya tidak lagi menyuarakan isu penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden.

Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu mengatakan, apabila narasi-narasi penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden masih saja bergulir, berarti memang ada pihak yang serius menginginkan presiden tiga periode. Apabila mereka serius, pihaknya juga juga serius mengatakan tidak untuk tiga periode presiden.

"Saya kira rakyat bisa menilai layakkah tiga periode dengan tata cara kelola seperti ini. Jadi yang terasa itu penderitaannya akan semakin panjang," tegas Haru kepada Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (7/4).


Ia tak mempersoalkan pernyataan Presiden Jokowi yang melarang jajaran menteri untuk tidak menyuarakan penambahan masa jabatan tiga periode presiden. Akan tetapi, apakah benar ke ke depannya menteri maupun komponen bangsa tidak lagi menggulirkan narasi tersebut.

"Apakah benar menteri-menteri itu diam, apakah benar tidak ada lagi komponen bangsa yang diminta untuk ngomongin itu. Kalau misalkan ternyata ada, pertama pernyataan Presiden tidak ada artinya. Kedua, perlawanan rakyat akan semakin keras," ucapnya.

"Itu saja. Jadi saya kira silakan saja. Mungkin merasa terlalu percaya diri, kalau saya lihat. Dalam kondisi seperti ini kemudian membuka wacana itu," lanjutnya.

Saat disinggung mengenai kemungkinan sanksi atau pencopotan jabatan terhadap menteri yang masih menggulirkan penundaan Pemilu dan penambahan masa jabatan presiden, Haru menilai hal itu memang harus dilakukan. Karena Presiden Jokowi sudah menginstruksikannya kepada jajaran kabinet.

"Kalau menurut saya (iya), masa instruksi Presiden (tidak dipatuhi). (Diperintah) jangan bicara, tapi terus bicara. Itu kan fenomena kita selama ini. Pak Presiden sudah mengatakan hentikan, tapi kalau dilanjut berarti lanjutnya disetujui oleh presiden," ucap Haru.

Lebih lanjut, Haru menerangkan, ketidaktegasan pemerintah dalam menyikapi fenomena tersebut sudah tergambarkan saat awal menangani pandemi Covid-19. Sebab, berbagai menteri turut bicara mengenai penanganan pandemi Covid-19.

"Itu bukan masalah baru, penanggulangan pandemi Covid-19, menteri A ngomong A, menteri B ngomong B, kan bagus. Jadi bingung rakyat," terangnya.

"Kami sebetulnya tidak heran, justru kami tunggu ini, berhenti enggak wacana tiga periode ini. Kalau tidak berhenti, pertama berarti Presiden tidak ditaati, dan yang kedua, atau mungkin diam-diam Presiden juga setuju. Makanya kalau sudah begitu serius mau tiga periode, kita juga serius. Dan saya kira mahasiswa juga serius, rakyat juga serius," tutup Haru.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya