Petugas mengamankan lokasi kejadian di mana seorang pria menabrak dan membakar diri di gerbang kedutaan Rusia di Bucharest/Net
Rusia cepat bereaksi atas insiden penabrakan pintu gerbang gedung Kedutaan Besar Rusia di Bucharest yang terjadi pada Rabu (6/4).
Duta Besar Rusia untuk Rumania Valery Kuzmin mengatakan itu sebagai 'serangan teror' dan harus segera diverifikasi untuk mendapatkan kejelasan.
“Serangan teror dilakukan hari ini (Rabu) pada dini hari. Ada juga banyak keadaan yang membuat kejadian ini sulit untuk dipahami,†kata Kuzmin dalam siaran langsung di saluran
TV Rossiya-24.
Media Rumania,
Digi24, melaporkan aksi bakar diri yang dilakukan seorang pria di depan Kedutaan Besar Rusia di Bucharest, Rumania, pada Rabu pagi (6/4) waktu setempat. Pria yang diidentifikasi sebagai Bogdan Draghici menabrakkan mobilnya ke pagar yang melindungi Kedubes Rusia di Bucharest, sebelum menyiram dirinya dengan bensin dan membakar diri.
Dragichi dilaporkan ditemukan tewas di dalam kendaraan yang hangus ketika layanan darurat tiba.
Pria itu diketahui sebagai orang yang tidak menyukai operasi militer Rusia di Ukraina. Dua hari sebelum kejadian dia bahkan sempat mengunggah ungkapan protesnya di Facebook. Tidak ada korban lain yang dilaporkan dalam serangan itu.
Menurut gambar dan video yang beredar di media sosial, kendaraan yang terbakar berada tepat di depan gerbang Kedutaan Besar Rusia. Saluran TV Rumania mengatakan bahwa ini tampaknya merupakan serangan yang direncanakan karena pengemudi memiliki beberapa tabung berisi bensin di dalam mobilnya. Menurut beberapa dari mereka, pengemudi berhenti di depan gerbang dan setelah bertukar kata singkat dengan penjaga keamanan yang bertugas, dia mengarahkan mobilnya ke depan, masuk ke gerbang, lalu mmebakar dirinya.
Kedutaan Rusia di Rumania belakangan ini berulang kali menerima ancaman dan peringatan langsung sejak invasi Rusia. Rumania termasuk negara yang ikut mengecam Rusia dan mengusir diplomat Rusia.
"Suasana di sini sudah mulai memanas, sekarang menjadi sangat tegang. Kedutaan telah menerima banyak ancaman langsung melalui email yang bersumpah untuk 'membom', 'membalas dendam', dan sebagainya," lanjut Kuzmin.
Beberapa jam sebelum insiden itu, Kuzmin dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rumania, di mana dia diberikan catatan mengenai pengusiran 10 diplomat Rusia dari negara tersebut.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Rumania, Belgia, Belanda, dan Irlandia, mengumumkan bahwa mereka mengusir diplomat Rusia di tengah operasi militer khusus Moskow di Ukraina. Selain itu, Lithuania, Latvia, Estonia, Bulgaria, Polandia, Slovakia, dan Republik Ceko, juga memulangkan diplomat Rusia.