Berita

Politikus Gerindra, Yan Permenas Mandenas, usulkan Kabupaten Nabire masuk Provinsi Papua Utara/Net

Politik

Politikus Gerindra Usulkan Nabire Masuk Papua Utara, Ini Alasannya

RABU, 06 APRIL 2022 | 14:42 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kabupaten Nabire diusulkan untuk masuk dalam daerah otonomi baru (DOB) Provinsi Papua Utara. Usulan ini disampaikan anggota DPR RI Yan Permenas Mandenas dalam rapat Panja, Rabu (6/4).

"Nabire masuk Papua Utara," usul Yan Mandenas dalam rapat Panja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4).

Yan beralasan, dirinya lahir dan besar di Nabire. Sehingga benar-benar paham masyarakat dan penduduk Nabire yang sebenarnya. Termasuk para pemilik hak ulayat.

Dipaparkan sosok yang baru saja ditunjuk sebagai manajer Persipura Jayapura ini, di Nabire hanya ada 9 suku besar, di mana 6 di antaranya adalah suku Saereri.

Sehingga, terkait pengelompokan berdasarkan Pasal 76 di poin 2 Undang-Undang Otonomi Khusus Papua, Nabire memang masuk wilayah Saereri atau Papua Utara.

Meski demikian, politikus Partai Gerindra ini tetap mengembalikan semua keputusan itu dalam Rapat Panja Harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Provinsi Papua yang dipimpin Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR, Supratman Andi Agtas, dan diikuti pengusul RUU serta Komisi II DPR RI.

"Saya sudah sampaikan kepada para bupati bahwa kewenangan DPR tidak bisa dipengaruhi oleh surat atau aspirasi siapapun," pungkasnya.

Sementara itu, anggota anggota Baleg DPR, Sturman Panjaitan, menyarankan ada rapat dengar pendapat umum (RDPU) sebelum pembagian wilayah DOB di Papua.

"Saya sudah menyarankan untuk melakukan RDPU, untuk mendengarkan tokoh-tokoh yang ada di seluruh provinsi tersebut," sebut Sturman.

Sturman juga menegaskan, anggota DPR tidak bisa menentukan wilayah, baik provinsi maupun kabupaten kota, hanya berdasarkan dari apa yang mereka ketahui.

"Kami harus tetap mendengarkan mereka, tidak bisa kami putuskan di sini berdasarkan alam pikiran kami sendiri dan masukan dari sekelompok orang yang kami anggap benar," tegas Sturman.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya