Berita

Mantan Menteri Keuangan RI, Fuad Bawazier, meminta masyarakat terus waspada dengan wacana penundaan Pemilu 2024/Net

Politik

Gerakan Penundaan Pemilu Diorkestra Orang Dekat Istana yang Mabok Kekuasaan

SENIN, 04 APRIL 2022 | 16:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemiu) 2024 dan atau perpanjangan masa jabatan presiden, digaungkan oleh orang-orang Istana yang haus akan kekuasaan.

Begitu pandangan mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/4), menyikapi wacana penundaan pemilu yang belakang santer didengungkan sejumlah elite politik dan pemerintah.

Menurutnya, orang yang mengusulkan penundaan pemlu merupakan orang nekat. Untuk itu Fuad meminta masyarakat untuk tidak lengah dengan isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden ini.

“Semua gerakan penundaan pemilu itu sepertinya diorkestra oleh orang-orang dekat Istana, dekat dengan pusat kekuasaan, khususnya mereka yang ingin tetap berkuasa. Orang orang ini memang nekat dan sedang mabok kekuasaan. Karena itu kita tidak boleh lengah sedikitpun,” tegas Fuad.

Fuad menambahkan, kondisi ekonomi yang serbasulit saat ini, seharusnya menjadi fokus pemerintah dalam menjalankan amanahnya agar Indonesia menjadi lebih baik di kemudian hari.

"Kini rakyat sedang menghadapi kesulitan hidup. Fokus saja pada penyelesaian migor, Pertalite, dan harga-harga di sekitar puasa dan Lebaran. Tidak usah ditambahi dengan agenda-agenda kerakusan berkuasa,” katanya.

Ia juga mendesak pemerintah untuk menutup wacana penundaan Pemilu 2024 agar tidak memantik amarah rakyat dengan wacana yang tidak bertanggung jawab tersebut.

"Jadi sebaiknya ditutup saja agenda yang memakan energi bangsa tadi. Rakyat sudah di puncak kesabarannya. Tapi bukankah masih ada satu lagi opsi yang belum dicoba, yaitu dekrit presiden? Saya kira Presiden Jokowi tidak akan tergoda dengan ide dekrit presiden itu. Terlalu berisiko!” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya