Berita

Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam/Net

Politik

Khoirul Umam: TNI Perlu Kaji Pertarungan Ideologi Kontemporer di RI agar Tidak Ahistoris

SABTU, 02 APRIL 2022 | 12:09 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia mendaftar menjadi calon anggota dipertanyakan.

Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai, gagasan Andika belum jelas arah dan tujuannya. Sebab, hingga saat ini belum ada penjelasan yang berdasarkan kajian ilmiahnya.

Khoirul memandang perlu dasar kajian scientific lantaran persoalan ideologi di Indonesia cukup kompleks dan memiliki nilai sejarah yang harus dipahami secara baik oleh para petugas keamanan negara.

"Semua elemen kekuatan pertahanan dan keamanan di Indonesia juga harus menyadari bahwa ancaman ideologi di Indonesia sebenarnya bukan hanya ajaran ideologi sosial-komunis yang ekstrem," ujar Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/4).

Ideologi lainnya yang mengancam Indonesia, menurut Khoirul Umam adalah ideologi kanan-konservatif dalam konteks keagamaan, dan juga ideologi kiri yang direpresentasikan oleh sikap "hyper-nasionalis" yang merasa dirinya paling benar, hingga gemar menuding-nuding sesama anak bangsa sebagai anti-Pancasilais.

"TNI perlu mengkaji kompleksitas dan pertarungan ideologi kontemporer di Indonesia, supaya sikap dan mitigasi kebijakan kita tidak ahistoris," tandasnya.

Lebih lanjut, Khoirul Umam berharap TNI bisa menjelaskan secara clear apakah pandangan soal keturunan PKI ini merepresentasikan sikap pribadi Panglima TNI ataukah sikap TNI secara kelembagaan?

"Apa motif di balik statemen hingga tiba-tiba memunculkan narasi itu?" heran Khoirul Umam.

"Tentu kita tidak ingin statemen Panglima TNI itu dimaknai sebagai 'kegenitan politik' untuk mencari perhatian dari kekuatan politik tertentu," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya