Berita

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/Net

Politik

Pemerintahan Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada Hari Minggu, 3 April

JUMAT, 01 APRIL 2022 | 19:35 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Minggu tanggal 3 April 2022.

Keputusan itu diambil seusai menggelar Sidang Isbat bersama pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan perwakilan ormas Islam, ahli falakiyah, BMKG, BIG, LAPAN yang digelar secara hybrid di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Jumat petang (1/4).

"Secara mufakat bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Ahad 3 April 2022," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.


Gus Yaqut menjelaskan, berdasarkan laporan pemantauan hilal di 101 titik di seluruh Indonesia, tidak satu pun melaporkan melihat hilal.

Selain itu, posisi hilal secara umum di Indonesia masih berada pada ketinggian 2 derajat alias belum memenuhi kriteria MABIMS yang ditetapkan Kementerian Agama yakni 3 derajat.  

"Dari 101 titik ini semuanya melaporkan tidak melihat hilal. Dengan berdasarkan hisab perhitungan posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk akan tetapi belum memenuhi kriteria MABIMS baru yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat," demikian Gus Yaqut.

Berdasarkan dua hal tersebut, Pemerintah memutuskan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Minggu 3 April 2022.

Sebelumnya, Peneliti Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin memaparkan bahwa posisi hilal masih belum memenuhi kriteria. Berdasarkan perhitungan astronomi ternyata tinggi bulan di wilayah Jakarta itu hanya 1 derajat 42 menit atau kurang dari 2 derajat.

Atas dasar itu, Thomas meyakini bahwa peta hilal Ramadhan 1443 Hijriyah masih berada pada ketinggian 2 derajat. Hanya wilayah Sumatera dan sebagian Jawa yang 2 derajat.

"Jadi kalaupun menggunakan kriteria lama, ini hanya sekitar wilayah Jawa dan Sumatera. Tetapi sekarang menggunakan kriteria tinggi minimal 3 derajat. Jadi belum memenuhi kriteria," katanya.

"Jadi kalau digambarkan, posisi hilal tingginya hanya sekitar 2 derajat lebih, kemudian elongasinya hanya sekitar 3 derajat. Jadi tidak mungkin hilal yang sangat tipis itu mengalahkan cahaya Syafak apalagi terlalu dekat dengan matahari," demikian Thomas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya