Berita

Presiden Vladimir Putin/Net

Dunia

Putin: Mau Beli Gas Alam Kami? Buka Dulu Rekening Rubel di Bank Rusia

JUMAT, 01 APRIL 2022 | 06:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia mantap meloloskan dekrit yang menetapkan bahwa pembeli asing harus membayar dengan mata uang rubel untuk gas Rusia. Jika mereka menolak, maka itu sama dengan pelanggaran kontrak, dan Rusia berhak menghentikan pengiriman.

Presiden Vladimir Putin mengatakan dalam pertemuan Kamis (31/3) yang membahas sektor penerbangan, bahwa dekrit tersebut telah ia tandatangani di hari itu juga dan akan berlaku efektif mulai Jumat (1/4).

“Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening-rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok,” kata Putin dalam pidatonya itu.


Jika pembeli gas dari 'negara-negara yang tidak bersahabat' menolak untuk membayar gas dalam rubel, Rusia akan menganggapnya sebagai pelanggaran kontrak.

"Jika pembayaran dengan rubel tidak dilakukan, maka kami akan menganggap ini sebagai kegagalan pembeli untuk melakukan komitmen dengan semua implikasinya," ujar Putin.

Di dalam dekrit ktu juga diuraikan bahwa pembeli gas Rusia harus menggunakan rekening khusus di Gazprombank untuk membayar impor gas Rusia.

Pembeli asing sekarang wajib mentransfer mata uang asing ke satu rekening khusus, yang disebut 'K'. Gazprombank kemudian akan membeli rubel atas nama pembeli gas untuk mentransfer rubel ke akun K tersebut.

Putin mengatakan peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia, dan akan tetap pada kewajibannya pada semua kontrak.

Pernyataan Putin muncul untuk menanggapi penolakan dari Kelompok G7 terhadap pembayaran dengan rubel.

Menteri energi Jerman, Robert Habeck, mengatakan bahwa para menteri di G7 menuding apa yang ditetapkan Rusia terkait pembayaran dengan rubel adalah 'sebuah pelanggaran sepihak' dari kontrak yang ada.

Dia mengatakan para pejabat dari Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada akan bertemu pada Jumat (1/4) untuk mengoordinasikan posisi mereka terhadap ketentuan ini. Perwakilan Uni Eropa juga dikabarkan akan hadir.

Habeck mengatakan bahwa pembayaran dalam rubel tidak dapat diterima.

"Kami akan mendesak perusahaan yang terkena dampak untuk tidak mengikuti permintaan (Presiden Rusia Vladimir) Putin," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya