Berita

Dai Bing, wakil tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)/Net

Dunia

China: Sanksi Barat yang Membabi Buta akan Ciptakan Krisis Kemanusiaan Baru, Memukul Negara-negara Berkembang

KAMIS, 31 MARET 2022 | 08:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dampak sanksi tanpa pandang bulu atas konflik Ukraina yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia, dipercaya akan membawa masalah kemanusiaan baru.

Dai Bing, wakil tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengatakan hal itu pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai situasi kemanusiaan di Ukraina, Selasa (29/3) waktu setempat.

"Sanksi yang menyapu dan membabi buta, yang terus meningkat, akan memukul energi global. Termasuk pangan, ekonomi dan perdagangan, serta dan pasar keuangan. Jika itu terus dilakukan, akan mempengaruhi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat umum. Akibatnya, menimbulkan masalah kemanusiaan baru," katanya, seperti dikutip dari CGTN, Rabu (30/3).


Dunia ini kebanyakan terdiri dari negara-negara berkembang. Mereka bukanlah pihak yang terlibat dalam konflik yang saat ini terjadi, namun pada akhirnya mereka juga yang menderita. Mereka seharusnya tidak boleh ditarik ke dalam konfrontasi dan dipaksa untuk ikut terkena dampak  dari bentrokan geopolitik dan perdebatan di antara kekuatan-kekuatan besar, menurut Dai Bing.

Sanksi diluncurkan Barat terhadap Rusia juga ikut memberikan tantangan serius kepada ketahanan pangan global.

"Sanksi dan blokade ekonomi hanya akan memperburuk kekurangan pangan dan distorsi harga. Lebih lanjut mengganggu produksi pangan dan rantai pasokannya di seluruh dunia. Ini akan berdampak pada mendongkrak harga pangan, yang artinya akan membebani negara-negara berkembang," katanya.

Ia menyerukan peningkatan koordinasi internasional untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan. Meminta kepada PBB, Program Pangan Dunia, Organisasi Pangan dan Pertanian, Organisasi Perdagangan Dunia dan badan-badan lainnya, untuk secara aktif berkontribusi mengoordinasikan produksi dan perdagangan pangan antar negara, dan membantu negara-negara berkembang mengatasi guncangan.

"Karena konflik di Ukraina terus berlanjut, maka sudah semestinya pihak-pihak tersebut bersama melindungi kehidupan sipil secara efektif dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan," katanya, menambahkan bahwa jika krisis tidak juga mereda, kerusakan lebih lanjut bakal terjadi; situasi yang tidak menguntungkan pihak mana pun.

Dialog dan negosiasi adalah cara yang tepat. Ia berharap komunitas internasional mendorong dan mendukung kelanjutan negosiasi antara Rusia dan Ukraina sampai hasil positif tercapai dan perdamaian dipulihkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya