Berita

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson/Net

Dunia

Tolak Permintaan Moskow, Inggris Tak Mau Bayar Gas Rusia dengan Mata Uang Rubel

KAMIS, 31 MARET 2022 | 07:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sektor energi Rusia terus mengalami tekanan dari negara-negara Barat. Mereka menolak membayar gas Rusia dengan mata uang rubel sebagaimana diminta Moskow.

Setelah Prancis, kini Inggris menyusul langkah tersebut.

Penolakan pembayaran gas dengan rubel disampaikan juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam sebuah pernyataan Rabu (30/3) waktu setempat.


"Menteri Negara untuk Strategi Bisnis, Energi dan Industri, Kwasi Kwarteng, menjelaskan bahwa mereka tidak akan membayar dalam rubel,” kata juru bicara Johnson kepada wartawan, seperti dikutip dari AFP.
 
Tidak seperti negara-negara lain di Eropa, Inggris tidak tergantung pada pasokan gas Moskow. Rusia hanya menyediakan sekitar 5 persen dari impor gas Inggris.

Namun, lonjakan harga energi telah mempengaruhi perekonomian Inggris.

Menurut Kantor Statistik Nasional, 51 persen orang Inggris saat ini menghabiskan lebih sedikit untuk barang-barang yang tidak penting karena meningkatnya biaya energi, 34 persen menghemat gas dan listrik di rumah, sementara 31 persen menghabiskan lebih sedikit untuk makanan dan barang-barang penting.  

Secara keseluruhan, sekitar 83 persen dari mereka yang disurvei menunjukkan pertumbuhan pengeluaran sehari-hari di tengah kenaikan harga gas dan listrik.

Pada 28 Maret, Putin menginstruksikan agar Bank Sentral dan Gazprom menerapkan serangkaian tindakan untuk mengubah pembayaran pasokan gas alam ke dalam mata uang rubel, dan berlaku untuk 'negara-negara yang tidak bersahabat'.

Putin mengklarifikasi bahwa Rusia akan tetap memasok gas sesuai dengan volume dan prinsip penetapan harga yang sesuai dengan kontrak. Hanya mata uang pembayaran yang akan berubah, katanya. Hal itu pun diberlakukan karena sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya