Berita

Politisi PKS, Sukamta/Net

Pertahanan

Kemampuan Tempur KKB Menguat, Sukamta Minta Pemerintah Evaluasi Pendekatan Keamanan

RABU, 30 MARET 2022 | 02:59 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Terus bertambahnya korban tentara dan sipil di Papua mengindikasikan kemampuan tempur dan kepemilikan senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) semakin kuat. Pandangan itu disampaikan oleh anggota Komisi I DPR Sukamta.
    
Sukamta pun meminta pemerintah mengevaluasi pendekatan keamanan yang selama ini diterapkan di Bumi Cendrawasih.

Indikasi menguatnya kekuatan tempur KKB yakni sederet serangan mematikan dari kelompok yang ingin memerdekan dirinya dari Indonesia. Secara khusus, Sukamta mencatat intensitas serangan terjadi massif dalam 3 bulan terakhir.

"Sejak awal 2022 sudah ada 5 anggota TNI dan 8 warga sipil tewas akibat serangan KKB Papua," demikian kata Sukamta.

Politisi PKS itu menilai, upaya pemerintah mengendalikan keamanan di Papua belum berjalan secara efektif.

Ia meminta pemerintah fokus dalam meningkatkan sistem pengamanan petugas dan warga sipil. Tujuannya, agar serangan mematikan tidak kembali terjadi.

Terkait dengan pola pendekatan, Wakil Ketua Fraksi PKS ini mengusulkan adanya pendekatan baru. Selain itu, kerja tim intelijen harus maksimal. Dengan demikian, akar masalah yang terjadi bisa dipetakan secara komprehensif.

Dalam pandangan Sukamta, untuk menangani KKB Papua tidak bisa disamakan dengan GAM dan juga teroris. Sebab, di Papua masalahnya lebih kompleks.

"Ini membutuhkan kebijakan komprehensif dan tuntas. Kasihan prajurit TNI dan Polri di lapangan," jelas Sukamta.

Selama ini, dikatakan Sukamta, pemerintah nampak lebih mengedepankan pembangunan infrastruktur ketimbang secara fokus menerapkan otonomi khusus, kebijakan keamanan dan masalah HAM.

Ia mengatakan pemerintah harus segera membuat skala prioritas. Khususnya yang terkait dengan perlindungan warga dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Papua dalam hal tersebut, wajib untuk diprioritaskan," pungkas Sukamta. 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya