Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia: Uni Eropa Gagal Jadi Penjamin Perdamaian

SELASA, 29 MARET 2022 | 06:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia mengecam Uni Eropa (UE) dalam pernyataan terbarunya. Organisasi antarpemerintahan yang beranggotakan negara-negara Eropa itu telah menunjukkan ketidakmampuannya dalam menengahi konflik.

Ada banyak peristiwa yang menunjukkan bahwa UE tidak memiliki kemampuan sebagai penjamin penyelesaian konflik.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov merujuk pada peristiwa 2014 di mana UE gagal menjadi penjamin perdamaian antara mantan presiden Viktor Yanukovich dengan oposisi, seperti dilaporkan TASS.
"Saya percaya, bahwa Uni Eropa telah menunjukkan ketidakmampuannya menjadi penjamin penyelesaian konflik. Ini seperti yang terjadi pada Februari 2014, ketika Uni Eropa menjamin penyelesaian di Ukraina antara mantan presiden Viktor Yanukovich dan oposisi," ujar Lavrov, mengatakan kepada media massa Serbia dalam sebuah wawancara, Senin (28/3).

"Saya percaya, bahwa Uni Eropa telah menunjukkan ketidakmampuannya menjadi penjamin penyelesaian konflik. Ini seperti yang terjadi pada Februari 2014, ketika Uni Eropa menjamin penyelesaian di Ukraina antara mantan presiden Viktor Yanukovich dan oposisi," ujar Lavrov, mengatakan kepada media massa Serbia dalam sebuah wawancara, Senin (28/3).
 
Keesokan paginya ketika oposisi memutuskan perjanjian itu, UE lebih memilih untuk diam. "Kemudian mulai merujuk pada beberapa proses demokrasi," lanjut Lavrov, menggarisbawahi bahwa EU gagal menepati janjinya.

Lavrov juga merujuk peristiwa bersejarah di Kosovo.

“Kami selalu mendukung penyelesaian masalah Kosovo sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB. Ketika Majelis Umum PBB mengeluarkan mandat mediator antara Pristina dan Beograd kepada Uni Eropa, kami mulai merasakan harapan. Pada 2013, UE berhasil membujuk Pristina dan Beograd untuk menandatangani kesepakatan membentuk asosiasi kotamadya Serbia di Kosovo," kenangnya.

Namun, hingga hari ini, asosiasi yang dimaksud itu tidak terwujud.

"Ketika kami menyapa rekan-rekan Barat kami dan mengingatkan soal kesepakatakan membentuk asosiasi itu, mereka dengan malu-malu terdiam diam atau mengatakan; 'semuanya ada di atas meja, sabar saja dulu'"kata Lavrov.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya