Berita

Presiden AS Joe Biden/Net

Dunia

Demi Tingkatkan Rekor Anggaran Militer, Biden Tambah Pajak Orang-orang Kaya

SELASA, 29 MARET 2022 | 00:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden telah mengajukan anggaran pengeluaran militer senilai 5,79 triliun kepada Kongres. Pada saat yang sama, Biden juga mengajukan kenaikan pajak untuk miliarder dan perusahaan.

Itu merupakan rekor tertinggi anggaran pengeluaran militer AS pada masa damai.

Proposal anggaran yang diajukan pada Senin (28/3) itu direncanakan untuk tahun fiskal 2023 yang dimulai pada 1 Oktober. Namun angka tersebut belum tentu keputusan akhir mengingat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang memiliki wewenang untuk masalah anggaran.


Mengutip Reuters, peningkatan anggaran militer tidak terpengaruh invasi Rusia ke Ukraina, karena sudah dirumuskan sejak 10 November. Kenaikan anggaran sendiri disebabkan oleh tekanan inflasi.

Meski begitu, Biden sendiri telah menyerukan untuk meningkatkan anggaran pertahanan demi menanggapi invasi yang diluncurkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Ukraina.

Baru-baru ini, pemerintahan Biden juga telah mengumumkan tambahan 1 miliar dolar AS dukungan untuk Ukraina.

Dalam pernyataannya, Biden berdalih pemerintahannya telah berhasil mengurangi defisit dari tahun terakhir pemerintahan sebelumnya.

"(Saya) terus mengurangi defisit dengan terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang telah meningkatkan pendapatan dan memastikan bahwa miliarder dan perusahaan besar membayar bagian mereka secara adil," ujarnya.

Miliarder di AS harus membayar setidaknya 20 persen dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak, termasuk untuk keuntungan atas investasi yang belum terealisasi.

Pajak itu akan berlaku untuk 0,01 persen rumah tangga Amerika, dengan total nilai lebih dari 100 juta dolar AS.

Biden menyebut, jika pajak ini dikumpulkan, maka akan mengurangi defisit pemerintah hingga 360 miliar dolar AS pada dekade berikutnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya