Berita

Kanselir Jerman Olaf Scholz/Net

Dunia

Kanselir Jerman: Sanksi adalah Alat yang Tepat untuk Menghukum Rusia

SENIN, 28 MARET 2022 | 07:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sanksi adalah alat utama untuk menghentikan dan menghukum Rusia. Negara-negara Barat akan berjuang untuk mendukung Ukraina tetapi bukan ikut terlibat dalam peperangan.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kepada saluran TV ARD, Minggu (27/3) bahwa negaranya termasuk yang mendukung sanksi penuh untuk Rusia tetapi menentang pengiriman pasukan militer NATO ke Ukraina. Juga tidak setuju ada zona larangan terbang di langit Ukraina.

"Kami tidak akan melakukan tindakan militer di sana (Ukraina), bahkan jika disebut itu adalah pasukan penjaga perdamaian," katanya. "Kami juga tidak akan bercita-cita untuk membuat zona larangan terbang di sana," ujar Olaf, seperti dikutip dari AP.


Sekali lagi ia mengingatkan bahwa untuk saat ini sanksi adalah cara terbaik untuk menghukum Rusia dan berharap dengan ancaman sanksi tersebut Rusia bisa menghentikan invasinya ke Ukraina.

Polandia menyatakan dukungan untuk mengirim misi penjaga perdamaian NATO ke Ukraina barat. Presiden Polandia Andrzej Duda mengajukan proposalnya kepada Presiden AS Joe Biden pada KTT NATO 24 Maret, dan ditolak.

Hingga saat ini Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina karena akan mengarah pada konflik skala penuh dengan Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya