Berita

Ilustrasi PDIP/Net

Politik

Satu-satunya Partai Kuat Gerakan Massanya, PDIP Benteng Terakhir Hadapi Kriminal Demokrasi Tunda Pemilu

SENIN, 28 MARET 2022 | 05:52 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Munculnya kabar bahwa ada pihak yang menginginkan PDIP berubah haluan dukung Pemilu ditunda dengan kursi Wakil Presiden gantikan Maruf Amin tidak bisa dianggap enteng.

Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, jika PDIP tergoda tawaran itu, maka skenario kriminal demokrasi akan berhasil dan hegemoni kekuasaan makin menguat.

Meski membantah, Dedi merasa senang karena Puan lantang menolak hal itu. Dedi menengarai ada kesan upaya meraih kekuasaan tanpa Pemilu ini bena-benar akan dipaksa terjadi.


Indikasinya, kata Dedi, gelagat komunikasi politik para ketum partai politik, Menko Luhut dan lunaknya respons Jokowi.

"Untuk itu, satu-satunya Parpol yang sejauh ini punya kekuatan gerakan massa adalah PDIP, dan dengan alasan itu publik berharap pada PDIP agar konsisten mengawal demokrasi," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/3).

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan kepada siapapun elite politik bahwa jika ada yang secara sporadis mencoba melakukan pembegalan pada konstitusi, maka itu sama halnya telah lakukan kudeta. Sebab, hukum di Indonesia telah mengaturnya.

Atas dasar itu, Dedi berharap Puan tetap berada di garis konstitusi dengan menolak tawaran itu.

"Justru ini momentum Puan berada di pihak mayoritas publik, dan itu baik untuk mendulang simpati publik," pungkas Dedi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya