Berita

Guntur Soekarnoputra (kedua dari kanan) saat menghadiri pelantikan pengurus Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Golden Ball Room Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (26/03)./Ist

Politik

Sempat Bikin Kaget, Ini Resep Penyelesaian Papua Menurut Guntur Soekarnoputra

MINGGU, 27 MARET 2022 | 22:58 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Penyelesaian masalah Papua memerlukan dialog hati mengingat permasalahan yang dihadapi wilayah ini sangat komplek. Penting untuk diingat agar kita tidak  pernah lelah membangun dialog dan mengesampingkan kekerasan.

Dialog bukan hanya sekadar bertukar pikiran untuk mencari berbagai solusi atas masalah yang komplek tersebut tetapi juga harus bisa diimplementasikan.

Demikian disampaikan Guntur Soekarnoputra dalam pembicaraannya dengan Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Hermawi Taslim di Jakarta, Minggu (27/03).

Hermawi Taslim bertemu putera sulung Presiden Seokarno itu dalam acara pelantikan pengurus Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di Golden Ball Room Hotel Sultan Jakarta, Sabtu (26/03).

Hadir dalam pelantikan itu antara lain Siswono Yudohusodo, pengurus teras PA GMNI Riad Oscar Chalik dan keempat tokoh tersebut duduk pada satu meja.

Menurut Taslim, kehadirannya di Hotel Sultan untuk memenuhi undangan dan dirinya hadir sebagai Ketua Umum Forkoma. Dia duduk satu meja dengan Guntur Soekarnoputra. Dalam pertemuan dengan beberapa tokoh itulah, berbagai persoalan ataupun isu negara menjadi salah satu topik bahasan.

Guntur selama ini dikenal sebagai sosok yang pendiam dan nyaris tidak pernah mengeluarkan komentar apapun tentang karut marut politik di Indonesia. Tapi dalam pertemuan malam itu, mereka yang duduk satu meja dengan Guntur kaget, karena Guntur dengan bersemengat mengomentari masalah Papua.

“Kita semua tahu putera sulung Bung Karno ini sangat pendiam dan sangat mahal memberikan komentar soal isu politik di Indonesia. Namun demikian, pada malam itu, saya dapat melihat passion yang ada dalam diri Mas Guntur soal Papua,” ujar Taslim yang juga Wasekjen Partai Nasdem.

Menurut Taslim, Guntur menghendaki masalah Papua yang komplek diselesaikan dengan dialog meski tidak mudah. Dialog itu hendaknya dilakukan dengan menggunakan hati meski harus dilaksanakan berkali-kali meski tak terhitung.

“Dialog dengan hati harus dikedepankan oleh kita semua untuk menyelesaikan masalah Papua.  Alasannya , dialog hati inilah yang dulu menjadi senjata pamungkas Bung Karno tatkala menyelesaikan proses integrasi Papua ke dalam NKRI,” ujar Taslim sebagaimana mengutip ucapan Guntur.

Masih menurut Taslim,  Guntur yang akrab dipanggil Mas Tok  ini memberi semangat kepada semua pihak yang tergerak hatinya untuk menyelesaikan Papua untuk tidak pernah surut dalam berusaha membangun dialog.  Dialog harus menghasilkan jalan keluar dan dialog hati harus menghasilkan cinta, cinta masyarakat Papua terhadap NKRI.

Bagi Hermawi Taslim sendiri, dialog yang terus menerus perlu diperluas ruang lingkupnya dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan juga mencakup masyarakat adat yang bervariasi, pemuka agama, para pemuda/mahasiswa Papua yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

“Yang lebih penting adalah harus ada student exchange atau pertukaran pelajar atau mahasiswa yakni mahasiswa atau pelajar Papua ke berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan juga sebaliknya,” tegas Hermawi Taslim.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya