Berita

Tibet/Net

Dunia

China Bangun Lebih Banyak Infrastruktur Militer di Sepanjang Perbatasan Tibet dan Xinjiang

MINGGU, 27 MARET 2022 | 08:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

China tengah gencar meningkatkan infrastruktur militernya di sepanjang perbatasan di Tibet dan Xinjiang dengan alasan ancaman keamanan internal dan eksternal.

Menurut laporan Tibet Press, China membangun sejumlah bandara dan heliport baru. Kebanyakan dari mereka akan menjadi fasilitas militer atau penggunaan ganda.

Fasilitas tersebut dilengkapi dengan perluasan infrastruktur rel dan jalan untuk memfasilitasi logistik dan kemampuan pergerakan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Sebuah makalah penelitian ChinaPower menyebut China membangun empat bandara baru di Tibet. Tiga di antaranya adalah Bandara Lhuntse, Bandara Ngari-Burang, dan Bandara Shigatse Tingri. Letak mereka kurang dari 60 km dari perbatasan China-India.

"Jika unit Angkatan Udara PLA (PLAAF) berbasis di bandara ini, China akan mendapatkan beberapa simpul baru di sepanjang perbatasan untuk memproyeksikan kekuatan udara ke India," kata makalah tersebut.

Selain Tibet, China juga sudah menambah 15 bandara di Xinjiang selama lima tahun terakhir. Tujuh di antaranya adalah fasilitas militer atau penggunaan ganda.

Salah satu bandara tersebut adalah Bandara Hotan, bandara penggunaan ganda utama yang terletak sekitar 240 km dari bagian barat Line of Actual Control (LAC). Kurang dari 5 kilometer dari area bandara utama, terdapat kompleks rudal permukaan-ke-udara.

Di samping itu, ditemukan adanya investasi serius yang terlibat dalam pengembangan infrastruktur jalan dan kereta api di kedua wilayah tersebut.

Menurut angka resmi, sistem jalan raya Tibet tumbuh 51 persen antara 2015 dan 2020, dari 7.840 km menjadi 11.820 km. Itu lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan provinsi, wilayah, atau kotamadya lainnya.

Jaringan jalan raya Xinjiang juga telah berkembang pesat, tumbuh dari 17.830 km pada 2015 menjadi 20.920 km pada 2020.

Peningkatan tersebut signifikan karena tidak hanya wilayah Xinjiang dan Tibet yang jauh dari pantai timur industri China, mereka juga berbatasan dengan 11 negara yang sebagian besar di antaranya bersengketa dengan China.

Xinjiang penting bagi China karena proyek Belt and Road Initiatives (BRI). Xinjiang menempati posisi sentral dalam BRI dan berfungsi sebagai penghubung utama antara China dan tetangga baratnya.

China juga telah meningkatkan kerja sama keamanan dengan negara-negara yang berbatasan, termasuk Tajikistan, Afghanistan, dan yang terbaru Kazakhstan. Tujuannya meningkatkan keamanan domestik mereka dan menangkis ketidakstabilan yang dapat meluas ke China.

Secara internal, China khawatir bahwa kekuatan asing yang bermusuhan atau pemberontak lokal dapat menimbulkan masalah di Tibet dan Xinjiang.

Gerakan kemerdekaan oleh orang-orang Tibet dan protes Muslim Uighur Xinjiang atas penindasan Cina adalah alasan untuk khawatir. Terlebih lagi, kedua wilayah tersebut adalah daerah otonom di China dengan populasi etnis minoritas yang substansial.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya