Berita

Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto/RMOL

Politik

Bukan Lagi Dikalahkan Mafia, Minyak Goreng Mahal Tanda Negara Tidak Bisa Apa-apa

KAMIS, 24 MARET 2022 | 19:20 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Harga minyak goreng di pasaran sudah melambung cukup tinggi. Catatan Wakil Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Eko Listiyanto, nilainya sudah jauh lebih tinggi dari HET yang ditetapkan sebelumnya.

Eko menyampaikan temuannya tersebut dalam diskusi virtual Jakarta Journalist Center bertajuk "Amannya Minyak Goreng untuk Rakyat", Kamis (24/3).

Mulanya Eko menjelaskan soal kebijakan terbaru pemerintah yang menetapkan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 tak terimplementasi di lapangan.


"Saya menduga kebijakan terbaru ini juga tidak efektif. Kenapa? Oke HET hanya untuk minyak curah itu akan lebih membantu masyarakat ekonomi kelas bawah. Tapi masalahnya, barangnya juga tidak ada tuh di pasar tradisional hari ini," ujar Eko.

Kelangkaan minyak goreng curah di pasar tradisional, menurut Eko, adalah salah satu implikasi dari pencabutan HET minyak goreng kemasan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag), sehingga muncul banyak merk baru untuk minyak goreng kemasan.

"Implikasinya apa? Ya tetap masyarakat bawah harus membeli Migor yang kemasan yang harganya sudah 24 ribu hari ini, atau bahkan lebih di beberapa tempat," imbuhnya menegaskan.

Kondisi yang terjadi tersebut, lanjut Eko, telah menggerus daya beli masyarakat. Karena, subsidi minyak goreng curah seharga Rp 14.000 lewat skema pendanaan kepada Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), tidak efektif.

Karena menurutnya, subsidi itu tak bisa mengendalikan mafia minyak goreng yang lebih memilih menimbun barang untuk mendapat untung yang lebih banyak, ketika HET akhirnya dicabut oleh pemerintah.

"Jadi apa yang terjadi? Ya sudah tidak bisa (dikatakan) negara kalah lagi, tapi memang tidak bisa berbuat apa-apa," demikian Eko.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya