Berita

Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution/Net

Politik

Demokrat Harap Pertemuan Presiden dan Cipayung Plus Tidak Cederai Nalar Intelektual

KAMIS, 24 MARET 2022 | 11:27 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan simpul-simpul organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus disambut baik sejumlah politikus. 

"Pertemuan kelompok mahasiswa Cipayung Plus dengan Presiden Jokowi itu bagus," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (24/3).

Namun begitu, Syahrial menilai pertemuan tersebut seharusnya tidak hanya dilakukan sekarang-sekarang ini. Baiknya, pertemuan juga digelar saat negara "dikalahkan" mafia minyak goreng yang mengakibatkan harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik.
"Di saat utang luar negeri lebih dari Rp 6.000 triliun dan tax ratio yang terus menurun dalam lima tahun terakhir, dan lain-lain," tuturnya.

"Di saat utang luar negeri lebih dari Rp 6.000 triliun dan tax ratio yang terus menurun dalam lima tahun terakhir, dan lain-lain," tuturnya.

Menurut Syahrial, semua itu adalah beban yang sedang dialami negara dan sangat perlu untuk didiskusikan kepada seluruh masyarakat. Termasuk kelompok pemuda dan mahasiswa yang akan mewarisi keadaan, salam hal ini Cipayung Plus.

"Supaya ke depan, tidak salah dalam memilih pemimpin dan menilai pemerintahan," katanya

Deputi Bidang Balitbang DPP Partai Demokrat ini menilai Kelompok Cipayung Plus terkenal kritis dan memahami situasi serta memiliki orientasi kerakyatan dalam setiap pergerakannya.

"Saya kira, kelompok organisasi kepemudaan dalam naungan Cipayung Plus, cukup kritis dan memahami keadaan negara ini," tuturnya.

"Agar menilai cita-cita besar pemerintah semisal pembangunan IKN, bisa diserap dalam konstruksi berpikir yang kritis. Prioritas penggunaan sumber daya dan kemampuan negara mengarah kepada kesejahteraan rakyat. Bukan atas dasar keinginan kelompok, apalagi perorangan," sambungnya.

Syahrial berharap, pertemuan Presiden Jokowi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan Kelompok Cipayung Plus tidak akan mencederai nalar kritis yang menjadi karakter mahasiswa selaku agent of change.

"Jangan sampai memberi cek kosong, apalagi menciderai nalar intelektual. Sebab, sulit sekali mengembalikan prestasi dan keadaan yang sudah pernah dicapai pemerintahan sebelum-sebelumnya. Agar tidak mewariskan penyesalan kepada generasi yang akan datang mengisi pemerintahan berikutnya," tandasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya