Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

NATO: China Mendukung Rusia dengan Disinformasi tentang Konflik Ukraina

KAMIS, 24 MARET 2022 | 06:35 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China telah memberikan dukungannya kepada Rusia terkait invasi ke Ukraina. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan ia curiga China memiliki peran dengan menyebarkan kebohongan dan informasi yang salah tentang konflik di Ukraina.

Stoltenberg menegaskan, aliansinya meminta China untuk melawan Rusia, tetapi dirinya tahu bahwa Beijing tidak mungkin mendengarkan.
 
“Beijing telah bergabung dengan Moskow dalam mempertanyakan hak negara-negara merdeka untuk memilih jalan mereka sendiri,” kata Stoltenberg menjelang KTT NATO di Brussel pada Kamis (24/3).
 

 
"China telah memberi Rusia dukungan politik, termasuk dengan menyebarkan kebohongan terang-terangan dan misinformasi," lanjut Stoltenberg.

Tidak jelas contoh 'kebohongan dan informasi yang salah' yang dimaksud Stoltenberg. Kemungkinan, itu berhubungan dengan bergabungnya China dengan Rusia dalam mengutuk aktivitas laboratorium biologi yang didanai AS di Ukraina.  
 
Beijing juga telah menolak untuk memberikan sanksi kepada Rusia atas tindakannya di Ukraina.  

Sementara menegaskan hak Ukraina atas integritas teritorial, China telah menyoroti ekspansi NATO yang berkelanjutan ke Eropa Timur sebagai faktor kunci di balik konflik saat ini.

Stoltenberg mengatakan bahwa para pemimpin NATO akan menyoroti peran China selama konferensi Kamis (24/3), dan akan meminta negara adidaya Asia itu untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. China juga harus menahan diri untuk tidak mendukung upaya perang Rusia dan bergabung dengan seluruh dunia dalam menyerukan diakhirinya perang ini dengan segera dan damai.

Para diplomat China telah menyerukan penyelesaian konflik lewat jalan negosiasi, tetapi tidak mungkin untuk bergabung dengan NATO dalam mengutuk Rusia secara langsung.  
 
Beijing telah menolak tuntutan serupa oleh Stoltenberg minggu lalu, mengutip pemboman NATO atas kedutaan besar China di Beograd, Serbia, pada tahun 1999 sebagai salah satu alasan tidak akan mendengarkan kuliah tentang keadilan dari pelaku hukum internasional.

China, India, Pakistan, Afrika Selatan, dan 30 negara lainnya abstain dari resolusi Majelis Umum PBB awal bulan ini yang mengutuk serangan Rusia di Ukraina.

Sejak memilih netral, beberapa negara ini mendapat tekanan dari AS untuk membatalkan keputusan mereka dan mendukung Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya