Berita

Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun meminta perusahaan BUMN merugi dibubarkan/Net

Politik

Rudi Hartono Desak Menteri BUMN Enggak Pakai Lama Bubarkan BUMN Merugi

RABU, 23 MARET 2022 | 13:57 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta segera mengeksekusi perusahaan pelat merah yang selama ini bikin rugi negara.

Desakan tersebut disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI, Rudi Hartono Bangun berkenaan dengan rencana Menteri BUMN, Erick Thohir yang akan membubarkan tujuh perusahaan lama namun terus merugi.

"Jangan pakai lama, bubarkan BUMN merugi," kata Rudi Hartono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/3).


Menurut Rudi, membubarkan BUMN yang merugi merupakan keputusan yang sudah tepat. Dengan langkah pembubaran, maka negara tidak akan terus-terusan menanggung utang para perusahaan tersebut.

"Perusahaan BUMN Jangan jadi beban dan menggerogoti uang negara," tegasnya.

Ia lantas mencontohkan perusahaan BUMN yang selama ini menjadi beban negara. Salah satunya adalah BUMN Merpati, di mana negara harus mengeluarkan dana sebesar Rp 7,2 triliun untuk menghidupkannya.

Bagi politisi daerah pemilihan Sumatra Utara III ini, apa yang dilakukan para petinggi perusahaan BUMN itu sama saja membobol uang rakyat untuk menutupi BUMN hidup tapi mati.

Belum lagi perusahaan industri gelas. Saat ini, kata Rudi, BUMN tersebut antara hidup dan mati, karena statusnya tidak beroperasi namun para direksi dan karyawan masih mendapat gaji.

"Enak benar nih direksinya kalau dibiarkan terus. Enggak kerja tetapi bergaji, negara yang bayar. Jadi memang diperlukan tindakan tegas dalam membubarkan perusahaan BUMN yang merugi. Meneg BUMN jangan ragu membubarkannya," tandasnya.

Menteri BUMN, Erick Thohir memutuskan untuk membubarkan 3 perusahaan milik negara, yakni PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero) pada Kamis (17/3).

Selain ketiga badan usaha tersebut, Kementerian BUMN berencana bakal menutup 4 perusahaan pelat merah lainnya, yakni Merpati Nusantara Airlines, Istaka Karya, PT Kertas Leces, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya