Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Serbia Mantap Tidak Ikut-ikutan Menjadi Bagian dari Histeria Anti-Rusia

RABU, 23 MARET 2022 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serbia akan tetap menjadi negara yang memiliki sikap netral. Untuk itu, Serbia tidak akan menjadi bagian dari histeria anti Rusia di tengah ketegangan selama satu bulan belakangan.  

Serbia juga tidak akan bergabung dengan negara-negara yang meluncurkan sanksi serta memboikot media Rusia.

Menteri Dalam Negeri Serbia Aleksandar Vulin mengatakan hal itu dengan tegas selama pertemuannya dengan Duta Besar Rusia untuk Serbia, Alexander Botsan-Kharchenko, pada Selasa (22/3).


"Serbia tidak akan pernah menjadi bagian dari histeria anti-Rusia. Ketika negara-negara lain menyita properti warga Rusia yang ditargetkan, lalu memboikot media Rusia, kemudian mengeluarkan siswa Rusia dari sekolah, serta menghapus penulis dan ilmuwan Rusia dari buku pelajaran, maka Serbia tidak akan pernah tergabung di dalamnya," urai Vulin, seperti dikutip dari TASS.   

Orang beramai-ramai berusaha membenci Rusia sejak invasi terjadi. Negara-negara berusaha meluncurkan sanksi yang paling menyakitkan untuk menjatuhkan Rusia.

Hal yang tidak masuk akal, menurut Vulin, negara-negara juga menciptakan peradaban yang mengubur karya penulis dan ilmuwan Rusia, menghapus pejuang kemerdekaan Rusia, dan mengenyahkan apa yang dipersembahkan Rusia kepada dunia. Itu akan menjadi peradaban yang sangat miskin, menurut Vulin.

Apa yang mereka lakukan adalah sikap 'keterlaluan' yang bisa berarti sama saja dengan menyerukan pembunuhan anak-anak Rusia.

Vulin menggarisbawahi bahwa Serbia adalah negara yang mandiri yang dapat memilih teman-temannya. Serbia tidak akan melupakan peran Rusia yang selalu membelanya. Rusia pada 2015 bahkan memveto resolusi Dewan Keamanan yang akan menyatakan orang Serbia sebagai orang pertama dalam sejarah yang bersalah atas genosida.

Serbia sangat berterima kasih kepada Rusia atas dukungannya yang konsisten terhadap Serbia dalam perjuangannya untuk integritas teritorial.

Pernyataan Vulin muncul untuk menanggapi rencana Barat yang akan mencabut penghormatan kepada dua tokoh terkenal Rusia.

Presiden Aleksandar Vucic memaparkan bahwa Barat menghilangkan penghormatan kepada Yuri Gagarin dan Fyodor Dostoyevsky, sebagai konsekwensi atas sanksi yang diluncurkan.

Yuri Alekseyevich Gagarin adalah tokoh terkenal Rusia yang selama ini diakui dunia sebagai seorang kosmonot berkebangsaan Uni Soviet yang menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Sedangkan
Fyodor Mikhailovich Dostoyevsky, juga dieja Dostoevsky, adalah seorang penulis Rusia dan jurnalis yang karyanya diakui dunia karena mengeksplorasi kondisi manusia dalam situasi politik, sosial, dan spiritual yang bermasalah di Rusia pada abad ke-19.

Dua tokoh itu akan dihapus dari catatan sejarah. Itu juga berarti 'Malam Yuri' yang selama ini didedikasikan untuk mengenang sang kosmonot, akan dihapus.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya