Kedutaan besar AS di Moskow/Net
Rusia memanggil Duta Besar AS John Sullivan Senin (21/3) waktu setempat.
Pemanggilan diduga terkait pernyataan permusuhan yang sebelumnya disampaikan Presiden Joe Biden kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Media berita milik negara Rusia mengutip pernyataan yang mengatakan bahwa Biden telah membuat pernyataan yang tidak dapat diterima tentang Putin.
Pernyataan itu, yang diserahkan kepada Sullivan, tampaknya merujuk pada komentar Biden di mana dia menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang setelah dia memerintahkan invasi ke Ukraina.
Pernyataan itu, yang diserahkan kepada Sullivan, tampaknya merujuk pada komentar Biden di mana dia menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang setelah dia memerintahkan invasi ke Ukraina.
"Pernyataan seperti itu dari presiden AS, tidak layak untuk seorang negarawan berpangkat tinggi seperti itu, menempatkan hubungan Rusia-Amerika di ambang pemutusan," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (22/3).
Usai pertemuan, Kedutaan Besar AS di Moskow kemudian memposting sebuah pernyataan ke Twitter tanpa menyebutkan pernyataan Rusia.
“Dalam pertemuan dengan @MFA_Russia hari ini, Duta Besar John Sullivan menuntut agar pemerintah Rusia mengikuti hukum internasional dan kesusilaan dasar manusia untuk memungkinkan akses konsuler ke semua tahanan warga negara AS di Rusia, termasuk mereka yang berada dalam penahanan pra-sidang,†kata Kedutaan AS.
“Kami telah berulang kali meminta akses konsuler ke tahanan warga negara Amerika dan secara konsisten dan tidak pantas telah ditolak aksesnya selama berbulan-bulan. Ini benar-benar tidak dapat diterima," kata pernyataan itu, merujuk pada penahanan tiga warga negara AS oleh Rusia.
Bintang bola basket AS Brittney Griner ditangkap bulan lalu saat dia mencoba naik pesawat ke New York. Pihak berwenang Rusia mengatakan dia memiliki cairan dengan minyak hashish - sejenis mariyuana- , tetapi pejabat AS sejauh ini telah ditolak aksesnya ke Griner.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa seorang pengacara Rusia baru-baru ini mengunjunginya dan mengirimkan formulir undang-undang privasi federal.
Paul Whelan, tahanan terkenal lainnya, telah berada di penjara Rusia sejak 2018. Mantan Marinir AS itu ditahan atas tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara.
Trevor Reed, juga mantan Marinir AS, ditangkap pada 2019 dan dituduh menyerang petugas polisi saat sedang mabuk saat berkunjung. Dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.