Berita

Polusi di India/Net

Kesehatan

Survei: Tak Ada Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO

SELASA, 22 MARET 2022 | 13:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah survei yang dilakukan perusahaan teknologi Swiss, IQAir, mencatatkan buruknya kualitas udara di semua negara di dunia.

Menurut survei data polusi yang dirilis pada Selasa (22/3), tidak ada satu negara pun yang berhasil memenuhi standar kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2021.

Survei sendiri dilakukan di 6.475 kota. Namun hanya 3,4 persen dari kota-kota tersebut yang memenuhi standar WHO.

WHO telah menetapkan partikel kecil dan berbahaya di udara yang dikenal sebagai PM2.5 tidak boleh lebih dari 5 mikrogram per meter kubik pada tahun lalu, mengubah pedoman sebelumnya. Itu lantaran konsentrasi rendah pun menyebabkan risiko kesehatan yang signifikan.

Tetapi data menunjukkan, sebanyak 93 kota mengalami tingkat PM2.5 sebanyak 10 kali lipat dari tingkat yang direkomendasikan.

"Ada banyak negara yang membuat langkah besar dalam pengurangan," kata manajer kualitas udara IQAir, Christi Schroeder.

"China memulai dengan beberapa angka yang sangat besar dan terus menurun dari waktu ke waktu. Tetapi ada juga tempat di dunia yang semakin parah secara signifikan," tambahnya.

Tingkat polusi India secara keseluruhan memburuk pada tahun 2021, dan New Delhi tetap menjadi ibukota paling tercemar di dunia. Sedangkan Bangladesh adalah negara yang paling tercemar.

China, yang telah berperang melawan polusi sejak 2014, turun ke peringkat 22 dalam peringkat PM2.5 pada tahun 2021, turun dari posisi 14 tahun sebelumnya, dengan rata-rata pembacaan sedikit meningkat sepanjang tahun menjadi 32,6 mikrogram.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya