Berita

Presiden Rusia Volodymyr Zelensky/Net

Dunia

Penasihat Senior Zelensky: Seruan Kekerasan kepada Rusia Merusak Citra Ukraina

SELASA, 22 MARET 2022 | 11:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penasihat senior Presiden Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, buka suara soal pernyataan tidak berkeprimanusiaan dari tokoh masyarakat Ukraina terkait konflik negara itu dengan Rusia.

Menurutnya, seruan kasar seperti pembunuhan anak-anak Rusia atau pengebirian tawanan perang sama sekali tidak dapat diterima dan merusak citra Ukraina sebagai negara Eropa yang beradab.

“Kita tidak boleh melampaui Konvensi Jenewa, yang mengizinkan penghancuran musuh di medan perang, tetapi tidak mengizinkan kita untuk mengejek tawanan perang, dan terlebih lagi menyerukan balas dendam terhadap warga sipil, anak-anak, dan tawanan perang,” kata Arestovich dalam sebuah video yang diposting di Facebook, seperti dikutip dari RT, Selasa (22/3).
 

 
"Seruan semacam itu sangat merusak citra publik Ukraina," tambah Arestovich, mengingatkan warga Ukraina bahwa mereka juga melanggar hukum internasional dan domestik.

Psikolog dan pakar hubungan masyarakat itu secara khusus merujuk dua pernyataan kontroversial oleh tokoh masyarakat yang telah melakukan putaran selama seminggu terakhir.  

Pada hari Minggu, dokter Gennadiy Druzhenko mengatakan kepada saluran TV Ukraina 24 bahwa dia telah memerintahkan unit sukarelawannya untuk mengebiri semua tahanan perang pria Rusia, "karena mereka adalah kecoak dan bukan manusia."

Druzhenko kemudian meminta maaf pada hari Senin, mengatakan dia terbawa oleh emosi dan bahwa baik dia maupun rekan-rekannya tidak pernah melukai siapa pun atau memiliki rencana untuk melakukannya.

Sebelumnya awal bulan ini, presenter Ukraina 24 Fahruddin Sharafmal berulang kali mengutip seorang penjahat perang Nazi yang mendesak warga negaranya untuk “membunuh setidaknya satu orang Moskal  -istilah untuk menghina Rusia- masing-masing dan memusnahkan anak-anak Rusia sehingga bangsa Rusia itu sendiri akan binasa.
 
Sharafmal kemudian meminta maaf bahwa seruannya untuk genosida telah merusak reputasi Ukraina, dengan mengatakan dia menjadi emosional karena seorang temannya telah meninggal selama serangan itu. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya