Berita

Puing pesawat Boeing 737-800 dari China Eastern Airlines yang jatuh di area pegunungan di Provinsi Guangxi, China bagian selatan pada 21 Maret 2022/Net

Dunia

Operasi Pencarian Terus Dilakukan, Tak Ada Tanda Korban Selamat Pesawat China Eastern Airlines

SELASA, 22 MARET 2022 | 08:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Otoritas China terus mengerahkan segala upaya untuk operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Boing 737-800 milik China Eastern Airlines di area pegunungan Provinsi Guangxi.

Namun sejauh ini, media menyebutkan tidak ada tanda-tanda korban selamat di antara 132 orang yang berada di dalam pesawat.

Mengutip TV pemerintah China, tidak ada warga negara asing yang dilaporkan berada di dalam pesawat dengan kode penerbangan MU5735 itu ketika kejadian.

Dari rekaman video yang tersebar di media China, terlihat kendaraan berusaha menyisir pepohonan di area kecelakaan, seperti dimuat Reuters.

Sementara itu, Bandara Internasional Guangzhou Baiyun saat ini telah dipenuhi keluarga dan kerabat dari para korban.

Pesawat rute Kunming-Guangzhou dilaporkan jatuh di area pegunungan di Kota Wuzhou pada Senin siang (21/3). Kecelakaan itu juga memicu kebakaran di wilayah tersebut.

China Eastern Airlines mengatakan penyebab kecelakaan masih dalam investigasi. Sementara pihak Boeing telah menyatakan kesiapannya untuk membantu menyelidiki insiden tersebut.

Saat ini penyelidik akan memeriksa puing-puing dan perekam penerbangan untuk mencari faktor-faktor yang bisa menyebabkan pesawat jatuh secara vertikal dan menabrak pegunungan dengan kecepatan tinggi.

Menurut FlightRadar24, pesawat meninggalkan Kunming pada pukul 13.11 waktu setempat (05.11 GMT), dan dijadwalkan mendarat di Guangzhou pada 15.05 waktu setempat (07.05 GMT).

Pelacakan menunjukkan, pesawat berada di ketinggian 29.100 kaki pada pukul 06.20 GMT. Penerbangan yang sama sehari sebelumnya juga mencatatkan data yang sama, memulai penurunan bertahap normal dari ketinggian yang sama, juga pada 06.20 GMT, dan mendarat dengan selamat di Guangzhou.

Namun pesawat justru mengalami penurunan cepat hingga ke 7.425 kaki, sebelum kembali sebentar ke 8.600 kaki, dan kemudian turun cepat lagi. Ketinggian terakhir yang dilacak adalah 3.225 kaki di atas permukaan laut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya