Berita

Minyak goreng/Net

Politik

Di Era Presiden Jokowi, Minyak Goreng Alami Kelangkaan Paling Lama

MINGGU, 20 MARET 2022 | 09:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sejak Indonesia merdeka, kelangkaan minyak goreng paling lama baru terjadi di zaman pemerintahan Joko Widodo saat ini. Minyak goreng mulai mahal di akhir tahun 2021 dan kemudian menjadi langka hingga saat ini.

Begitu kata aktivis senior, Syahganda Nainggolan dalam video wawancara yang diunggah di akun YouTube Realita TV pada Sabtu malam (19/3).

"Nah pertanyaan pertama, sebenarnya yang disebut mafia minyak goreng itu siapa? Itu kan saudara Lutfi Menteri Perdagangan harus menyebutkan karena dia pasti tahu, dia Menteri Perdagangan," ujar Syahganda seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/3).

Syahganda mengaku heran terhadap harga minyak goreng di Indonesia yang lebih mahal jika dibandingkan dengan negara tetangga, yaitu Malaysia.

Di Malaysia kata Syahganda berdasarkan pemberitaan di media nasional hari ini, harga per kilogram minyak goreng di Malaysia sebesar Rp 8.500 atau jika dikonversi ke liter yaitu sebesar Rp 7.600 perliter.

"Nah minyak yang kemasan paling bagus, di sana itu perkilo itu yang kemasan itu sekarang Rp 19 ribu, atau dikonversi per liternya itu sekitar Rp 17 ribu. Nah kenapa di Alfa misalnya tadi saya datang ke Alfa, saya tanya Bu sekarang minya goreng ada? Ada pak. Berapa? Rp 49 ribu per dua liter, kalau perliter bapak beli Rp 25 ribu di Alfa hari ini," jelas Syahganda.

Syahganda semakin heran lantaran minyak goreng berangsur muncul setelah harga eceran tetap dicabut. Buntutnya, kini harga minyak goreng naik berlipat-lipat.

"Saya beritahu, pada saat bangsa Indonesia ini merdeka, satu-satu kalinya minyak goreng langka itu, yang paling lama baru sekarang, tiga bulan," kata Syahganda.

Karena kata Syahganda, minyak goreng juga pernah langka satu kali pada zaman Presiden B.J Habibie. Akan tetapi, hanya berlangsung selama satu minggu.

"Waktu saya dan Jumhur ada di pemerintahan Habibie, selesai dalam seminggu. Kita operasi pasar, negara hadir, dan itu kemudian tertib pengusaha-pengusaha ketakutan, kemudian akhirnya dalam seminggu pasar mengkoreksi harga-harga yang melambung tinggi dan barang-barang ada kembali, itu cuma seminggu. Sekarang tiga bulan dan tidak ada kepastian sampai sekarang," pungkas Syahganda.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bakamla Akui Ada Ledakan Sebelum Kebakaran

Minggu, 29 September 2024 | 11:27

Kepemimpinan LaNyalla Dinilai Sukses Bawa DPD Jadi Pembela Rakyat

Minggu, 29 September 2024 | 10:58

Sejumlah Negara Berduka atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Minggu, 29 September 2024 | 10:57

Dalami Kebakaran di Gedung Bakamla, Polisi Periksa 16 Kuproy

Minggu, 29 September 2024 | 10:44

Polda Sumbar Didorong segera Limpahkan Berkas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Minggu, 29 September 2024 | 10:29

Polisi Harus Usut Tuntas Aksi Brutal Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 10:26

Kantor Bakamla Kebakaran, Jalan Proklamasi Ditutup Sementara

Minggu, 29 September 2024 | 10:10

Anak Usaha Telkom Garap Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia

Minggu, 29 September 2024 | 09:52

Makin Berani, Trump Cemooh Biden dan Harris "Cacat Mental"

Minggu, 29 September 2024 | 09:44

Biden: Kematian Bos Hizbullah Keadilan Bagi Para Korban

Minggu, 29 September 2024 | 09:24

Selengkapnya