Berita

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago/Net

Politik

Pangi: Penundaan Pemilu Wacana Usang dan Basi, Tolong Disudahi

JUMAT, 18 MARET 2022 | 12:57 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Gelagat politik sejumlah pihak pendukung Presiden Joko Widodo dan termasuk beberapa pejabat pemerintahan berpotensi mencoreng proses demokrasi yang akan berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

Begitu pendapat Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, saat menanggapi sikap Presiden Jokowi yang tak kunjung memberikan penegasan soal inkonstitusionalitas penundaan pemilu.

"Kalau saya melihat, sejauh ini tidak ada sikap secara terbuka presiden untuk menghentikan wacana penundaan pemilu tersebut," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (18/3).

Setahu Pangi, Jokowi tidak cukup clear menyatakan sikap menolak penundaan pemilu. Sebaliknya, mantan Walikota Solo itu malah mempersilakan masyarakat maupun pejabat untuk bersuara tentang hal tersebut.

"Sikapnya tak sekuat saat menolak jabatan presiden tiga periode. Nampak terkesan statement politik presiden mulai bergeser. Tidak sekeras di awal-awal yang dulu sikapnya menolak wacana tiga periode," tuturya.

Pangi sendiri menilai penundaan pemilu sama sekali tidak memiliki dasar konstitusinya, karena secara jelas menyalahi aturan main negara demokratis yang diatur di dalam Pasal 7 UUD 1945 yang mengatur masa jabatan presiden.

"Ini adalah aktivitas membajak demokrasi dan mengkhianati konstitusi. Wacana penundaan pemilu maupun penambahan masa jabatan presiden tiga periode adalah wacana usang dan basi," katanya.

Lebih lanjut, Pangi mengingatkan pemerintah agar menolak keras wacana penundaan pemilu. Sebabnya, dia khawatir apabila hal ini betul-betul dipraktekkan maka Indonesia sudah tidak lagi memenuhi syarat lagi sebagai negara demokratis.

Sebuah negara dapat dikatakan demokratis yakni ada kebebasan sipil, partisipasi politik, terjadinya pergantian kepemimpinan (presiden) secara teratur dan reguler (periodik) melalui penyelenggaraan pemilu yang demokratis," jelas Pangi.

"Tolong, sudahi pikiran liar yang anti demokrasi, kehendak rakyat agar kereta demokrasi terus melaju kencang. Tidak ada yang bisa menghentikan jalannya trayek kereta pemilu tanggal 14 Februari 2024," pungkasnya.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya