Berita

Mantan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah saat menyerahkan bantuan kemanusiaan/Net

Politik

Penjelasan Fadli Zon Soal Foto Lama Sumbangan HASI

KAMIS, 17 MARET 2022 | 10:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Fadli Zon telah memberikan klarifikasi dan membantah saat dikaitkan dengan terduga teroris. Dia menganggao itu sebagai sebagai fitnah atas beredarnya sebuah foto lama.

Foto lama yang dimaksud diambil pada 2015 lalu. Tepatnya saat Fadli menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korpolkam).

Pada 28 Mei 2015, kata Fadli yang bercerita di akun Twitter pribadinya @fadlizon para Rabu siang (16/3), dirinya bersama dengan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah menerima permintaan delegasi kemanusiaan dari Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) yang dipimpin oleh Ustadz Bachtiar Nasir.


Mereka menyampaikan perkembangan situasi pengungsi Suriah di perbatasan Turki yang membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia. Mereka juga menggalang dana untuk rumah sakit darurat, makanan, serta pakaian bagi pengungsi korban perang.

"Karena dana dikumpulkan dari masyarakat Indonesia, mereka kemudian meminta saya dan saudara Fahri Hamzah sebagai representasi pimpinan wakil rakyat untuk secara simbolik menyerahkan bantuan kemanusiaan tersebut pada FIPS. Penyerahan bantuan simbolik ini diabadikan oleh para wartawan yang hadir," kata Fadli.

Terkait sebuah tulisan yang bertuliskan 20 ribu dolar AS dalam foto lama tersebut, kata Fadli, itu merupakan dana yang dikumpulkan oleh FIPS dari masyarakat Indonesia, bukan sumbangan pribadi dirinya atau dari Fahri Hamzah.

"Saya dan saudara Fahri Hamzah kenal dengan tiga anggota delegasi FIPS, yaitu Ustaz Bachtiar Nasir, Mustofa Nahra, serta pengacara Achmad Michdan. Namun empat orang lainnya saya tidak kenal," terang Fadli.

Dalam foto lama tersebut, sebuah kertas simbolik bertuliskan "Penyerahan Bantuan Kemanusiaan Rakyat Indonesia oleh Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon sebesar 20.000 dolar AS untuk Rumah Sakit Lapangan Salma, Suriah".

Dalam tulisan itu juga terdapat sebuah logo Hilal Ahmad Society Indonesia (HASI). Dan juga terdapat tiga orang lainnya yang mengenakan rompi dan terdapat logo HASI juga.

Lalu, Apa itu HASI?


Dalam website United Nations Security Council, HASI terdaftar pada 13 Maret 2015 dan disebut terkait dengan Al-Qaida untuk berpartisipasi dalam pembiayaan, perencanaan, memfasilitasi, mempersiapkan, atau melakukan tindakan atau kegiatan oleh, dalam hubungannya dengan, atas nama, atau untuk mendukung, perekrutan untuk dan jika tidak mendukung tindakan atau kegiatan Jemaah Islamiyah (JI).

HASI merupakan sayap kemanusiaan JI yang telah beroperasi sebagai lembaga swadaya masyarakat di Indonesia sejak 20111.

Meskipun tidak menunjukkan kegiatan sektor amal secara keseluruhan, kegiatan HASI menunjukkan bagaimana kelompok teroris, seperti JI, terus menyalahgunakan pemberian amal untuk mengumpulkan dan menggunakan dana untuk mendukung tindakan kekerasan dan menyediakan perlindungan untuk kebutuhan logistik untuk teroris mereka.

JI sendiri merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai aksi terorisme, termasuk bom Bali tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang dari 27 negara.

Sejak pertengahan 2013, HASI telah terlibat dalam sejumlah kegiatan untuk mendukung perekrutan dan perjalanan pejuang teroris asing JI ke Suriah. Pengerahan ke Suriah tersebut secara rutin termasuk anggota JI yang dikirim untuk pelatihan militer dan bergabung dengan pejuang Suriah.

Dalam beberapa contoh, HASI mendukung perjalanan pejabat JI, termasuk pemimpin senior JI, Bambang Sukirno; dan operator JI, Angga Dimas Pershada ke Suriah.

Untuk Angga Dimas Pershada sendiri telah ditangkap oleh tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Rabu (9/3) di daerah Pondok Aren, Tangerang Selatan.

JI telah menggunakan HASI untuk mengumpulkan dana, dan bersama-sama kedua kelompok telah bekerja sama dalam penggalangan dana.

Pada 2013, anggota HASI berpartisipasi dalam beberapa penggalangan dana dengan JI di Indonesia yang mengumpulkan puluhan ribu dolar.

Selain itu, para petinggi JI telah mendorong para pengikutnya untuk memberikan dukungan material bagi pertempuran di Suriah, termasuk dengan memberikan sumbangan kepada HASI.

HASI juga memiliki ikatan dengan Front Al-Nusrah Umat Syam dan tidak berafiliasi dengan kelompok kemanusiaan International Federation of the Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya