Berita

Anggota Komisi III Fraksi Demokrat, Santoso/Net

Politik

Santoso Demokrat Minta Polisi Tidak Terapkan Restoratif Justice untuk Crazy Rich Bodong!

RABU, 16 MARET 2022 | 15:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seiring maraknya penipuan berkedok investasi melalui online yang terjadi dewasa ini, aparat penegak hukum diminta untuk tidak menerapkan Restoratif Justice pada kasus-kasus yang menjerat "Crazy Rich Bodong".

Itu antara lain untuk memberikan efek jera terhadap Crazy Rich Bodong yang telah merugikan banyak orang.

Demikian disampaikan Anggota Komisi III Fraksi Demokrat Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/3).   


"Sebagai efek jera dan mencegah modus ini dilakukan oleh pihakpihak yang melakukan penipuan, tidak seharusnya pada kasus ini dilakukan Restoratif Justice," tegasnya.

Menurut Santoso, jika Restoratif Justice yang diterapkan oleh aparat penegak hukum, maka akan ada terus menerus orang-orang yang berani melakukannya.

Politkus Demokrat ini juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpesona dengan penampilan kaum milenial yang tiba-tiba kaya raya hanya dengan membangun bisnis online yang sebenarnya itu model penipuan yang sedang trend saat ini.

"Jangan tergiur dengan iming-iming dapat untung besar karena di situasi ekonomi sedang sulit akibat pandemi Covid-19 ini banyak orang ingin dapat untung besar yang sebenarnya itu adalah penipuan," imbaunya.

Di sisi lain, OJK sebagai lembaga yang memiliki otoritas dalam mengatur investasi dan pengelolaan dana masyarakat, diminta untuk lebih proaktif mengawasi investasi baik yang konvensional maupun melalui online.

Jika ijin belum keluar oleh OJK, kata Santoso, hendaknya pihak OJK langsung berkoordinasi dengan aparat penegak hukum agar tidak ada korban di pihak masyarakat. Sebab, lambatnya pencegahan yang dilakukan sehingga masyarakat dirugikan oleh investasi bodong yang marak saat ini.

"Jika OJK telah melaporkan adanya perusahaan investasi bodong kepada pihak aparat penegak hukum maka harus segera ditindak & ditutup agar tidak ada korban yang dialami masyarakat," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya