Berita

Duta Besar RI untuk Brunei Dr Sujatmiko dan pengurus Kadin Komite Bilateral Brunei Darussalam pada 15 Maret 2022/Ist

Bisnis

Genjot Perdagangan Dua Negara, Dubes Sujatmiko Bertemu Kadin Komite Bilateral Brunei

SELASA, 15 MARET 2022 | 20:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemi bukanlah penghalang untuk menggenjot ekonomi, termasuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Brunei Darussalam.

Dalam upaya menggenjot perdagangan bilateral, Duta Besar RI untuk Brunei Dr Sujatmiko melakukan pertemuan dengan pengurus Komite Bilateral Brunei Darussalam dari Kadin yang diketuai oleh Acep Prasojo.

Pertemuan dilakukan hybrid di KBRI Bandar Seri Begawan (BSB) pada Selasa (15/3), seperti dalam keterangan yang diterima redaksi.


Dubes Sujatmiko menggarisbawahi, volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Brunei telah melonjak hingga 360 persen pada 2018 ke 2021, mencapai 374,2 juta dolar AS.

"Selama empat tahun terakhir, Indonesia juga selalu menikmati surplus dalam perdagangan dengan Brunei. Hal ini tak dapat dilepaskan dari upaya-upaya promosi ekspor yang intensif dengan dukungan berbagai pihak," ujar Dubes Sujatmiko.

Sementara selama pandemi, dari 2020 hingga 2021, nilai ekspor Indonesia ke Brunei naik 63,9 persen menjadi 211,4 juta dolar AS.

“Saya yakin capaian ini akan berlanjut dan terus meningkat melalui kerja sama yang semakin erat dengan para pelaku usaha terutama Kadin Komite Bilateral Brunei Darussalam," lanjut Dubes Sujatmiko.

Kadin Komite Bilateral Brunei Darussalam bekerja secara paralel dengan asosiasi pengusaha, Indonesia Business Chamber (IBC). Komite tersebut dibentuk untuk mencari solusi atas berbagai isu yang menjadi tantangan ekspor Indonesia ke Brunei.

Kadin Komite Bilateral Brunei Darussalam dilantik untuk masa jabatan 2021-2026, dibawah koordinasi bidang hubungan internasional Kadin Indonesia.

Komite ini beranggotakan WNI pengusaha, yang berbasis di Brunei maupun Indonesia, dengan tujuan mendorong hubungan business-to-business Indonesia-Brunei sekaligus memperkuat daya saing dunia usaha Indonesia.

Berbagai tantangan tersebut termasuk upaya menurunkan biaya logistik melalui peningkatan konektivitas laut dan udara, perluasan jaringan bisnis melalui promosi dagang, business matching, serta pemberdayaan UMKM Indonesia di Brunei.

Kerjasama juga ditargetkan untuk menarik investasi Brunei, terutama pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), serta keberhasilan perusahaan Indonesia dalam tender proyek pembangunan di Brunei.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya