Berita

Pengamat politik Jamiuddin Ritonga/Net

Politik

Titik Fokus Pemerintah Seharusnya Minyak Goreng, Bukan Ritual Kendi di IKN

SELASA, 15 MARET 2022 | 09:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah dinilai lamban dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi. Pasalnya, sudah ada korban jiwa akibat kelangkaan bahan kebutuhan pokok tersebut. Kini pemerintah didesak untuk segera meminta maaf dan memastikan pasokan minyak goreng bisa kembali lancar dan murah.

Pengamat politik Jamiuddin Ritonga berpendapat, fokus pemerintah seharusnya dititikkan pada permasalahan kelangkaan minyak goreng, bukan malah sibuk melakukan ritual kendi berbau klenik di Ibukota Negara (IKN).

"Seharusnya penanganan kelangkaan minyak goreng tidak menunggu kemah di IKN selesai. Sebab, persoalan kelangkaan minyak sudah berlangsung relatif lama,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (15/3).


Dia menambahkan Presiden Joko Widodo harusnya mampu menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng tersebut dengan cepat dengan menegur Menteri Perdagangan M. Luthfi.

"Seharusnya Presiden Joko Widodo sudah sejak awal menangani hal itu. Jokowi dapat memerintahkan Menteri Perdagangan mengatasi hal itu secepatnya,” ucapnya.

Namun, fakta di lapangan antrean panjang untuk membeli minyak goreng terjadi di mana-mana. Dalam hal ini pemerintah dianggap lambat dalam urusan rakyat.

"Ini artinya, pemerintah lamban menangani persoalan langkanya minyak goreng. Seharusnya Presiden Jokowi malu di negeri penghasil sawit terjadi kelangkaan minyak goreng. Hal itu seharusnya tak boleh terjadi,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya