Berita

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto/Net

Politik

Rizal Ramli: Andi Widjajanto Harus Beri Penjelasan Soal Big Data Sumber Hoax Pejabat

SENIN, 14 MARET 2022 | 19:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Nama Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto ikut disebut terlibat dalam menyusun kajian perubahan masa jabatan presiden. Kajian disajikan lewat Laboratorium 45 atau Lab-45 dan diduga digunakan para elite untuk memunculkan wacana penundaan Pemilu 2024.

Meski Andi Widjajanto telah membantah kabar tersebut, tokoh nasional DR. Rizal Ramli tetap meminta yang bersangkutan untuk menjelaskan data yang dirangkum oleh Lab-45.

Sebagaimana diberitakan Tempo, ada dua salinan kajian dari Lab-45. Pertama berjudul "Presiden Tiga Periode" dan kedua berjudul "Perubahan Konstitusi dari Masa Jabatan Kepala Pemerintahan".


Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu khawatir data ini memang ada dan digunakan para menteri juga elite koalisi untuk menyokong wacana penundaan pemilu. Apalagi teranyar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan turut mengklaim ada big data yang memperlihatkan kecenderungan rakyat ingin pemilu ditunda.

“Gubernur Lemhannas yang baru Andi Widjajanto harus diminta penjelasan soal big data Lab-45, yang jadi sumber hoax pejabat,” tegasnya kepada redaksi, Senin (14/3).

Bagi Rizal Ramli, para pejabat yang mengusung penundaan pemilu sudah salah kaprah dalam membaca atau memahami sebuah data. Apalagi memahami keabsahan data tersebut.

“Ini contoh halu tingkat dewa. Cuma ngerti sedikit istilah big data sudah siap nipu publik. Padahal advanced statistics, dynamic simulation aja ora ngerti,” sindirnya.

Jika benar rujukan mereka mengacu pada data Lab-45, maka Rizal Ramli menilainya sebagai sesuatu yang ironis. Sebab lembaga itu menggunakan angka yang sesuai konstitusi negara tapi tidak mencerminkan perilaku sesuai UUD 1945.

“Hasil kerjanya hoax big data, untuk khianati konstitusi dan amanah reformasi. Benar-benar kebablasan,” lanjutnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya