Berita

Kakak kandung Bupati Penajam Paser Utara nonaktif Abdul Gafur Mas'ud, Hasanuddin Mas’ud/Net

Hukum

Dilaporkan ke KPK, Kakak Kandung Bupati PPU Abdul Gafur Mas'ud: Ini Pembunuhan Karakter

JUMAT, 11 MARET 2022 | 16:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kakak kandung Bupati Penajam Paser Utara (PPU) nonaktif Abdul Gafur Mas'ud, Hasanuddin Mas’ud, membantah jika kredit dari Bank Kalimantan Utara ke perusahaannya PT Hasamin Bahar Lines tidak sesuai prosedur.

Bantahan itu disampaikan langsung oleh kuasa hukum Hasanuddin Mas'ud, Muh Burhanuddin, terkait adanya laporan dari Forum Aliansi Kontra Korupsi (FAKK) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin lalu (7/2).

Burhanuddin mengatakan, laporan kedua LSM tersebut dianggap sangat tendensius dan bermuatan politik.


"Dan ada upaya pembunuhan karakter terhadap Hasanuddin Mas’ud," ujar Burhanuddin kepada wartawan, Jumat (11/3).

Burhanuddin menjelaskan, perjanjian kredit tersebut sudah melalui prosedur yang benar. Salah satunya perjanjian kredit dibuat di hadapan notaris.

"Semua prosedur perbankan telah dilaksanakan dengan baik," jelasnya.

Burhanuddin juga menegaskan, masalah kredit juga telah disupervisi Jaksa Pengacara Negara Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur. Kemudian, selama proses kredit, PT Hasamin Bahar Lines dinilai juga masih tetap lancar melakukan pembayaran kewajiban setiap bulannya dan nilai jaminan, baik kapal maupun tanah dan bangunan masih di atas dari nilai outstanding kredit.

Selain itu, lanjut Burhanuddin, PT Hasamin Bahar Line juga telah mengajukan appraisal ulang terhadap semua jaminan yang tersisa dan dilakukan addendum perjanjian kredit dengan sisa pinjaman terakhir.

"Jaminan yang tersisa serta mengakomodir perubahan susunan kepengurusan terbaru PT Hasamin Bahar Lines yang telah diubah sesuai dengan ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas," jelasnya.

Burhanuddin berharap, pernyataannya tersebut bisa menjadi masukan bagi KPK untuk melihat persoalan secara jernih.

"Ini menjadi masukan bagi KPK untuk mencermati dan bertindak secara bijaksana dan tidak terprovokasi terhadap aduan yang tendensius, sarat dengan muatan politis, dan cenderung terjadinya upaya pembunuhan karakter terhadap diri seseorang," pungkas Burhanuddin.

Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menuntut kepada KPK untuk bisa menuntaskan laporan kredit Bank Kaltimtara senilai Rp 240 miliar yang melibatkan Hasanuddin Mas’ud, kakak Bupati PPU nonaktif Abdul Gafur Mas’ud.

"MAKI telah melakukan pengawalan laporan dugaan korupsi ini dalam bentuk telah berkirim surat kepada KPK berisi desakan penuntasan penanganan perkara dugaan korupsi ini," ujar Boyamin kepada wartawan, Senin kemarin (7/3).

Boyamin juga menegaskan, akan mengajukan gugatan praperadilan melawan KPK apabila kemudian penanganan perkara tersebut mangkrak.

"Karena kasus ini berindikasi dugaan merugikan keuangan daerah sebanyak Rp 235 miliar," jelas Boyamin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya