Berita

Deklarator Nasional Kobar, Sahat Martin Philip Sinurat/Net

Politik

Klaim Rakyat Mau Jokowi 1 Periode Lagi, Kobar Ingin MPR Lakukan Amandemen UUD '45

JUMAT, 11 MARET 2022 | 00:39 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) yang mendukung Presiden Joko Widodo untuk menjabat satu periode lagi merespons berbagai tudingan miring atas gerakan politik yang dideklarasikan.

Deklarator Nasional Kobar, Sahat Martin Phipil Sinurat mengatakan, setelah mendeklarasikan kesetiaan pada Jokowi pada (18/2) lalu, pihaknya melakukan komunikasi dan konsolidasi ke berbagai daerah. Aspirasi yang ia dapat adalah banyak orang yang ditemui, ingin Jokowi melanjutkan kepemimpinannya hingga tahun 2029.

Sahat mengklaim, masyarakat punya harapan agar Jokowi dapat menuntaskan agenda pembangunannya jika menjabat satu periode lagi.

"Aspirasi ini terus bergaung ke berbagai daerah, dan masyarakat semakin berani menyuarakan keinginan ini. Tentunya karena ini masih sebatas aspirasi, tidak ada konstitusi yang dilanggar," demikian kata Sahat kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (10/3).

Menurut pria yang juga Sekretaris Umum GAMKI ini, setiap orang bebas menyampaikan aspirasinya, selama tidak bertujuan untuk makar, mengganggu ketertiban umum, ataupun mengubah ideologi negara.

Ia mengaku punya harapan aspirasi terkait Jokowi bisa dapat memimpin Indonesia bisa di dengar elite politik di MPR RI.

Dengan didengarnya oleh MPR, Sahat ingin ada tindaklanjut konkret dengan membahas amandemen UUD 1945, khususnya terkait masa jabatan Presiden.

Ia mengungkapkan ada beberapa orang yang merespons gerakannya dengan kalimat sindiran mengapa tidak sekalian usulkan Presiden seumur hidup seperti era Orde Lama.

Ia menegaskan, apa yang diperjuangan Kobar bukan karena mengkultuskan Pak Jokowi ataupun ingin kembali ke masa Orde Baru atau Orde Lama.

Dalam pandangan Sahat, kondisi saat ini tidak sama dengan era dulu. Sebab, dulu pemilihan Presiden dilakukan di MPR.

Selain itu, kebebasan berpendapat dan akses informasi jauh berbeda dulu dan sekarang.

"Masyarakat dan lembaga sipil saat ini sudah lebih kritis dan bebas berpendapat. TNI Polri juga sudah banyak melakukan perubahan dibandingkan era Orde Baru," jelas Sahat.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya