Berita

Kegiatan vaksinasi Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Barat/Ist

Nusantara

Manfaatkan Momentum, Binda NTB Akselerasi Vaksin untuk Cegah Kasus Covid-19 Kembali Naik

KAMIS, 10 MARET 2022 | 14:30 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Nusa Tenggara Barat akselerasi vaksinasi Covid-19 untuk mengejar target 70 persen populasi tervaksinasi. Hal ini, untuk menjaga moementum angka positivity rate yang mulai menurun secara nasional.

Kepala Binda NTB Wara Winahya mengatakan, vaksinasi kali ini menyasar anak usia 6-11 tahun dan masyarakat umum di 10 kabupaten dan kota, dengan target sebanyak 3.510 orang.

“Percepatan cakupan vaksinasi diperlukan untuk memastikan keberlangsungan fenomena penurunan positivity rate nasional dan daerah," ujar Wara Winahya dalam keterangannya, Kamis (10/3).


Wara mengatakan, puncak pertumbuhan kasus positif Covid-19 diperkirakan sudah terlampaui. Tetapi, vaksinasi tetap diperlukan untuk mencegah titik balik dengan melonjaknya kasus Covid-19.

"Meski saat ini puncak kasus positif secara nasional diperkirakan sudah terlampaui, namun target vaksinasi justru harus segera dicapai. Agar tidak ada pembalikan fenomena," katanya.

Lanjutnya, untuk mempecepat realisasi vaksinasi, baik dosis pertama dan kedua serta booster, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya.

Bahkan, kata dia, Binda NTB juga menggandeng hingga unit terkecil, seperti puskesmas, untuk melakukan vaksinasi baik secara terpusat, hingga vaksinasi dari sekolah ke sekolah serta door to door di rumah warga.

"Komitmen kita sama, yaitu menjangkau dan mempermudah akses vaksin bagi semua lapisan masyarakat. Karena pada tahun 2022 ini, kami menargetkan setidaknya bisa melakukan vaksinasi kepada 155.000 orang per bulan," terangnya.

Wara mengakui, sejauh ini masih ada masyarakat yang belum terdata vaksin dan ada pula yang masih menolak untuk divaksin dengan berbagai alasan, di antaranya karena termakan informasi hoaks.

"Kunci agar kita dapat mengakhiri pandemi jadi endemi yakni jangan percaya dengan berita hoax yang beredar di sosial media. Karena vaksin sudah teruji aman dan halal," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya