Berita

Sekretaris Perdagangan AS Gina Raimondo/Net

Dunia

AS Ancam Tutup Perusahaan China Jika Tak Patuhi Sanksi Barat untuk Rusia

KAMIS, 10 MARET 2022 | 11:07 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) memberikan peringatan keras kepada perusahaan-perusahaan China untuk tidak membantu Rusia menghadapi sanksi lantaran telah menginvasi Ukraina.

Sekretaris Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan, perusahaan-perusahaan China yang menentang sanksi Barat terhadap Rusia dan Belarus akan menghadapi konsekuensi yang menghancurkan.

Raimondo bahkan menegaskan, Washington bisa menutup Semiconductor Manufacturing International Corporation atau perusahaan China lainnya jika terus mentransfer chip dan teknologi canggih lain ke Rusia.


"Pada dasarnya kami dapat menutup SMIC karena kami mencegah mereka menggunakan peralatan dan perangkat lunak kami," kata Raimondo, seperti dikutip The New York Times.

AS juga telah memperingatkan, jika China tidak mematuhi sanksi yang dijatuhkan pada Rusia sebagai akibat dari krisis Ukraina, Washington akan mengambil langkah untuk menentangnya.

"Jika mereka tidak mematuhi sanksi yang selalu kami miliki, Anda tahu, kami jelas memilikinya sarana untuk mengambil langkah," kata jurubicara Gedung Putih, Jen Psaki.

Sejak Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari, puluhan negara telah menerapkan sanksi ekonomi serta pembatasan perjalanan terhadap Rusia, yang meliputi Jepang, Korea Selatan, Singapura, dan Australia.

Kontrol ekspor AS mencegah penjualan beberapa barang berteknologi tinggi ke Rusia dan Belarusia, termasuk semikonduktor canggih.

Lebih lanjut, peraturan ekspor di AS tidak hanya berlaku untuk perusahaan Amerika, tetapi juga perusahaan mana pun di dunia yang menggunakan perangkat lunak atau teknologi Amerika untuk membuat produknya, yang mencakup banyak perusahaan China.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

PIP Berubah Jadi Kartu Undangan Kampanye Anggota DPR

Senin, 15 Desember 2025 | 06:01

Perpol versus Putusan MK Ibarat Cicak versus Buaya

Senin, 15 Desember 2025 | 05:35

Awas Revisi UU Migas Disusupi Pasal Titipan

Senin, 15 Desember 2025 | 05:25

Nelangsa Dipangku Negara

Senin, 15 Desember 2025 | 05:06

Karnaval Sarendo-Rendo Jadi Ajang Pelestarian Budaya Betawi

Senin, 15 Desember 2025 | 04:31

Dusun Bambu Jual Jati Diri Sunda

Senin, 15 Desember 2025 | 04:28

Korupsi di Bandung Bukan Insiden Tapi Tradisi yang Dirawat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:10

Rektor UI Dorong Kampus Ambil Peran Strategis Menuju Indonesia Kuat

Senin, 15 Desember 2025 | 04:06

Hutan Baru Dianggap Penting setelah Korban Tembus 1.003 Jiwa

Senin, 15 Desember 2025 | 03:31

Jangan Keliru Tafsirkan Perpol 10/2025

Senin, 15 Desember 2025 | 03:15

Selengkapnya