Berita

Aparat TNI-Polri terlibat bentrok dengan warga terkait dengan sengketa lahan di Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara/Repro

Nusantara

Ricuh Soal Lahan, Aparat TNI-Polri Bentrok dengan Warga di Konawe Sultra

KAMIS, 03 MARET 2022 | 15:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kericuhan terjadi antara warga dengan aparat TNI-Polri terkait lahan yang disebut milik petani Wawoni di Ruko-ruko Raya, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara yang diduga dirampas paksa oleh perusahaan ilegal PT GKP.

Insiden kericuhan ini terjadi disampaikan langsung oleh akun Twitter Yayasan LBH Indonesia @YLBHI yang diunggah pada Kamis siang (3/3).

"Perusahaan ilegal PT GKP kembali merampas paksa lahan milik petani Wawoni di Ruko-ruko Raya, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara pagi ini, Kamis 3 Maret 2022. Mereka juga dibantu dengan sejumlah aparat kepolisian dari Polda Kendari dan TNI AD," bunyi twit YLBHI, dikutip Kantor Berita Politik RMOL.


Sejumlah warga pemilih lahan kata YLBHI, mencoba mempertahankan lahan milik mereka dengan berbagai cara, salah satunya dengan aksi spontan dari ibu-ibu yang membuka pakaian sebagai bentuk usaha maksimal yang dapat dilakukan oleh perempuan petani Wawoni ini.

"Kejadian ini sudah terjadi berkali-kali sejak tahun 2019. Polisi, TNI dan beberapa orang dari perusahaan juga melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap petani Wawoni," pungkasnya.

Akun Twitter YLBHI ini juga menampilkan dua video yang masing-masing berdurasi satu menit. Pada video pertama, memperlihatkan kericuhan antara warga dengan aparat keamanan. Warga terlihat memegang bambu atau kayu sebagai bentuk perlawanan. Teriakan dari warga baik bapak-bapak maupun ibu-ibu terdengar dari video tersebut.

Sementara pada video kedua, terlihat beberapa ibu-ibu membuka pakaiannya, yaitu baju dan hanya menyisakan pakaian dalam di badannya.

Mereka dikerumuni oleh banyak pria berbadan tegap yang berusaha mengusir para ibu-ibu. Terlihat pula kendaraan berat yaitu Buldozer yang berusaha maju mendekat para ibu-ibu yang duduk di tanah sebagai bentuk perlawanan.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya