Berita

Duta Besar Republik Ukraina Vasyl Hamianin/RMOL

Dunia

Dubes Hamianin: Putin akan Diadili Seperti Penjahat Nazi

SENIN, 28 FEBRUARI 2022 | 14:12 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kedutaan Besar Republik Ukraina membantah tuduhan bahwa negara itu menyiksa tentara Rusia yang tertangkap tentara Ukraina.

Tuduhan tersebut disampaikan Jurubicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dalam jumpa pers hari Minggu (27/2). Menurut Konashenkov, mereka yang terlibat dalam penyiksaan tersebut akan dilacak dan mendapat hukuman berat.

"Semua wajah, suara, telepon, keberadaan, alamat IP, dan pesan, di antara semua Nazi Ukraina, yang bertanggung jawab atas penghinaan dan penyiksaan terhadap rekan-rekan kami, telah diidentifikasi dan dicatat," katanya seperti dikutip dari TASS.

"Pemimpin komplotan rezim Kiev dan antek-antek mereka yang menyerukan penyiksaan terhadap tentara Rusia, telah melanggar konvensi perlakuan tawanan perang. Mereka semua akan mendapatkan hukumannya!" tegasnya lagi.  

Sementara dalam keterangan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (28/2), Duta Besar Vasyl Hamianin mengatakan, sebagai negara yang menghormati hukum internasional, terlebih sebagai negara yang tidak memulai perang ini, Ukraina sama sekali tidak pernah memperlakukan tawanan secara keji.

“Justru kami memberikan perawatan pada mereka, dam memberi kesempatan kepada mereka untuk mengabarkan kondisi mereka kepada keluarga mereka di Rusia. Kami beri kesempatan mereka menghubungi keluarganya lewat telepon,” ujar Dubes Hamianin.

Justru yang terjadi, katanya lagi, banyak orang tua tentara Rusia yang kaget anak mereka berada di Ukraina.

“Mereka bertanya, mengapa kamu di Ukraina? Bukannya hanya latihan di Belarusia?” ujar Dubes Hamianin meniru pertanyaan orang tua tentara Rusia.

Melihat hal itu, pihak Ukraina menyimpulkan bahwa rencana penyerbuan Rusia ke wilayah Ukraina juga dirahasiakan. Tentara Rusia yang umumnya masih muda tidak tahu bahwa apa yang mereka kira latihan biasa di perbatasan Ukraina dan Belarusia menjadi invasi yang sesungguhnya.

“Tuduhan-tuduhan yang disampaikan Rusia itu adalah salah satu teknik yang mereka gunakan dalam meneyudutkan kami selain melakukan serangan terbuka dan invasi. Ini kejahatan kemanusiaan oleh Rusia.

Hal lain yang disampaikan Dubes Hamianin, masyarakat Ukraina menggunakan hand phone mereka untuk memotret dan merekam video serangan yang dilakukan Rusia ke wilayah Ukraina.

“Ini adalah bukti-bukti yang sedang kami kumpulkan. Putin harus membayar kejahatan kemanusiaan ini di pengadilan internasional. Justru mereka, Putin dan para pengikutnya, yang akan diadili seperti penjahat-penjahat Nazi,” katanya.


Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya