Berita

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago/Net

Politik

Pemilu Ditunda Diduga Agenda Para Cukong yang Tidak Happy Jokowi Diganti

SENIN, 28 FEBRUARI 2022 | 11:36 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana penundaan Pemilu Serentak 2024 yang digemakan sejumlah ketua umum partai koalisi mengundang tanya publik. Misalnya, soal apakah mungkin para calon presiden (capres) yang namanya muncul belakangan tak disukai cukong politik?

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, wajar kiranya apabila wacana penundaan pemilu memang mengarah pada layak tidaknya capres di mata para pemilik modal.

"Saya menduga ini ada yang sedang operasi mendesain, ini bukan fenomena yang alamiah, ada think tank-nya, ada cost politik yang besar beredar," ujar Pangi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/2).


Sebagai ciri-cirinya, Pangi mengatakan bahwa alasan yang terlontar dari kelompok pengusul penundaan pemilu hampir sama coraknya. Yakni, menganggap kerja-kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo disukai publik.

Padahal menurutnya, kesuksesan Jokowi hanya dijadikan tameng oleh para pemilik modal agar tidak merugi di Pemilu Serentak 2024. Karena hingga saat ini, nama-nama capres yang berada di lingkaran penguasa terbilang rendah elektabilitasnya.

Sebagai contoh, Pangi menyebutkan nama Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dan juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, di mana mereka yang mengusulkan penundaan pemilu memiliki elektabilitas yang jauh dari kata memuaskan, jika dibandingkan nama capres lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Sebetulnya ini agenda para bohir atau cukong politik pembiayaan besar capres. Saya khawatirnya para cukong dan bohir ini merasa diuntungkan selama Jokowi menjabat, sehingga mereka betul-betul enggak happy dan nyaman kalau Presiden Jokowi tak berkuasa lagi," demikian Pangi.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya