Berita

Pegiat media sosial pendukung Jokowi, Ade Armando/Net

Politik

Bagi Ade Armando, Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Adalah Pengkhianatan Demokrasi

SENIN, 28 FEBRUARI 2022 | 08:45 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penolakan atas usulan perpanjangan masa jabatan presiden tidak hanya disuarakan kelompok aktivis yang selama ini kritis pada Presiden Joko Widodo. Melainkan juga datang dari pegiat sosial yang kerap menyuarakan dukungan bagi pemerintah.

“Pak Jokowi sebaiknya menolak usulan Muhaimin Iskandar, Ketua (Umum) Partai Kebangkitan Bangsa. Muhaimin mengusulkan Pemilu 2024 ditunda satu atau dua tahun,” ujar pegiat sosial Ade Armando lewat akun Facebook pribadinya, Minggu (27/2).

Ade Armando turut mengurai klaim dari Cak Imin bahwa usulan tersebut didasarkan permintaan pelaku usaha mikro, pengusaha, dan para analis ekonomi dari berbagai perbankan Indonesia. Di mana diprediksi bahwa Indonesia akan mengalami momentum perbaikan ekonomi usai dua tahun pandemi Covid-19.


Momentum perbaikan, sebagaimana klaim Cak Imin akan terganggu dengan adanya pemilu.

“Menurut Muhaimin. Pemilu selama ini kerap menyebabkan stagnasi ekonomi karena para pengusaha akan memilih sikap menunggu atau wait and see,” urainya.

Ade Armando lantas menekankan bahwa dirinya adalah pendukung Presiden Jokowi. Dia selalu menganggap Jokowi sebagai presiden terbaik yang pernah ada.

Kalau saja secara konstitusinal dimungkinkan, dia yakin akan sangat hebat jika Jokowi memimpin selama 15 tahun.

“Masalahnya, itu tidak bisa dilakukan. Dan tidak pantas kita mengupayakannya. Kalau itu dilakukan, kita mengkhianati demokrasi,” tegasnya.

Ade Armando mengatakan bahwa secinta-cintanya dia pada Jokowi, dia tetap harus menjunjung tinggi kesepakatan-kesepakatan yang telah ambil dalam proses memperjuangan demokrasi.

“UUD 1945 mengatakan pemilu dilakukan lima tahun sekali. Presiden hanya menjabat lima tahun dan dapat diperpanjang lima tahun. Dan itu bukan aturan yang begitu saja dibuat. Pembatasan kekuasaan itu penting,” ujarnya.

Ade Armando percaya Jokowi bukan tipe pemimpin seperi Soeharto yang ingin terus menambah kekuasaan. Jokowi menggunakan kekuasaan untuk kepentingan masyarakat luas.

“Pembatasan masa kekuasaan dalam UUD 1945 dilahirkan karena pengalaman pahit kita di masa lalu. Itu bukanlah sesuatu yang bisa diubah begitu saja,” tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya