Berita

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Muti/Net

Politik

PP Muhammadiyah Minta Cak Imin dan Zulhas Lihat Langsung Maunya Rakyat, Jangan Cuma Baca Survei

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 10:43 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Usulan penundaan Pemilu 2024 yang digaungkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menjadi sorotan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Muti meminta para elite politik bijak dan mementingkan masa depan bangsa di atas kepentingan individu dan kelompoknya.

Apalagi, penambahan masa jabatan presiden itu bertentangan dengan konstitusi atau UUD 1945.

"Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar konstitusi," tegas Abdul Mu'ti melalui akun Instragram pribadinya @abe_mukti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (26/2).

Abdul Muti menyarakan para elite parpol melihat langsung apa yang sebenarnya diinginkan oleh masyarakat. Ketimbang melontarkan wacana dan usulan penundaan Pemilu, dengan klaim hasil survei bahwa publik puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebaiknya para elite itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka, jangan hanya membaca hasil survei yang mungkin saja tidak akurat," tuturnya.

Usulan penundaan Pemilu 2024 akan berimplikasi pada perpanjangan masa bhakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri.

"Mari berpikir jernih dan jangka panjang," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengusulkan agar Pemilu 2024 diundur satu hingga dua tahun ke depan.

Usulan mereka, salah satunya mengacu pada survei tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi meningkat di atas 73 persen.

"Mempertimbangkan hal-hal tersebut, serta setelah mendengar masukan dan aspirasi dari berbagai kalangan, PAN setuju bahwa Pemilu perlu dipertimbangkan untuk diundur," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pada Jumat kemarin (26/1). 

Populer

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

Pj Gubernur Jabar Ingatkan Dishub Tidak Ada Suap dan Pungli dalam Uji KIR

Senin, 27 Mei 2024 | 19:31

UPDATE

Pemuda Nusantara Minta Ada Tindakan Hukum pada Produsen Oli Palsu

Kamis, 30 Mei 2024 | 20:05

Peran Raja Maroko untuk Palestina Disorot Selama Pertemuan Bahrain

Kamis, 30 Mei 2024 | 20:03

Mabes Polri Mengaku Belum Terima Draf RUU Kepolisian

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:54

Mahasiswa Sumut-Jakarta Dukung Duet Bobby-Teguh

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:44

NU Circle Kritik Buku Panduan Kemdikbud Berisi Kekerasan Seksual, Pedofilia, dan LGBT

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:42

Prajurit Petarung Marinir Terjang Ombak Pantai Selatan

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:33

Tekan Emisi Karbon, SMI Biayai Proyek Perubahan Iklim Rp141,7 Triliun

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:19

David Herson Siap Nakhodai HIPKI

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:18

Kapolri Lantik Pamen dan Pati Naik Pangkat, Ini Daftarnya

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:16

Employee Experience Awards 2024 Beri Penghargaan kepada Perusahaan Indonesia

Kamis, 30 Mei 2024 | 19:05

Selengkapnya