Berita

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an/RMOL

Politik

Ali Rif'an: Usulan Pemilu 2024 Diundur Perburuk Citra Demokrasi Indonesia

JUMAT, 25 FEBRUARI 2022 | 15:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Usul penundaan pemilihan umum (Pemilu) Serentak 2024 yang disampaikan PKB dan PAN diprediksi memberikan dampak buruk pada indeks demokrasi Indonesia.

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an mengatakan, pemilu menjadi salah satu unsur penilaian dalam proses perjalanan demokrasi di suatu negara.

Sehingga menurutnya, apabila pemerintah dan parlemen mengamini usulan penundaan pemilu yang disampaikan PKB dan PAN, bukan tidak mungkin indeks demokrasi Indonesia kembali turun.


"Ini makin memperburuk citra kita sebagai negara demokrasi. Apalagi indeks demokrasi kita dari tahun ke tahun semakin turun. Kalau ini (penundaan) diberlakukan, pasti akan turun drastis," ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/2).

Secara kelembagaan, ditegaskan Ali, Arus Survei Indonesia menolak agenda elite dan parpol yang dalam usulan penundaan Pemilu Serentak 2024 tersirat pesan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan, salah satu alasan PAN mengusulkan penundaan pemilu adalah karena melihat hasil survei yang menyatakan 70 persen responden merasa puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.

"Ini akan mencederai kesepakatan kita bersama, mencederai konstitusi kita yang sudah jelas dan tegas menyatakan bahwa pemerintahan itu lima tahun, dan diperpanjang melalui pemilu," tandasnya.

Berdasarkan laporan indeks Demokrasi tahun 2020 yang dikeluarkan The Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia mencatatkan skor terendah dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.

Pada tahun 2020, peringkat Indeks Demokrasi Indonesia berada di urutan ke-64, atau sama dari tahun sebelumnya. Akan tetapi dari segi skor terjadi penurunan dari 6.48 di tahun 2019 menjadi 6.3 pada 2020.

Sementara pada tahun 2021 kemarin, Indeks Demokrasi Indonesia menduduki peringkat ke-52 dengan skor 6,71.

Meski dari peringkat dan skor naik, EIU menempatkan Indonesia sebagai negara dengan demokrasi yang cacat atau flawed democracy.

Demokrasi yang cacat yang dimaksud EIU di antaranya masih memiliki sejumlah masalah fundamental seperti rendahnya kebebasan pers, budaya politik yang antikritik, partisipasi politik warga yang lemah, serta kinerja pemerintahan yang belum optimal.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya