Berita

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga/Net

Politik

Jamiludin Ritonga: Usulan Pemilu 2024 Diundur Keinginan Oligarki Haus Kekuasaan

JUMAT, 25 FEBRUARI 2022 | 13:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan usulan mengundur pemilihan umum 2024 satu atau dua tahun. Alasannya, dunia usaha menginginkan agar Indonesia pulih secara ekonomi baru memikirkan politik.

Sikap politik Cak Imin, diiyakan oleh Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Argumentasi politik Zulhas hampir serupa dengan Cak Imin. Bahwa masa jabatan Presiden perlu ditambah.

Menyikapi hal tersebut, pengamat politik Jamiluddin Ritonga berpendapat, ide untuk memundurkan pemilu merupakan bentuk dari keserakahan kekuasaan yang dibekingi oligarki.


"Cak Imin hanya menyuarakan kepentingan para oligarki yang ingin lebih lama menikmati keuntungan ekonomi bila pemilu diundur. Keinginan para oligarki itu sejalan dengan pihak-pihak yang haus kekuasaan. Mereka merasa tidak cukup berkuasa 10 tahun,” ucap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/2).

Dia menambahkan, pertimbangan keberlangsungan ekonomi sebagaimana yang disuarakan pebisnis hanya sebatas justifikasi atau penegasan bahwa di balik itu ada kepentingan oligarki yang haus kekuasaan.

"Seolah-olah dikondisikan hanya pemerintahan inilah yang dapat menjaga pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Jamiluddin mengatakan, argumentasi politik itu juga disuarakan Airlangga Hartarto setelah bertemu petani sawit di Riau.

Airlangga konon mendapat titipan dari petani agar pemilu diundur untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

"Model politik mobilisasi seperti itu akan terus didengungkan. Melalui cara ini akan dijadikan justifikasi bahwa rakyat dari berbagi elemen memang menghendaki pemilu diundur,” ujarnya.

"Berbekal atas nama rakyat inilah nanti akan dijadikan peluru politik untuk mendesak MPR mengamandemen UUD 1945. Pemerintah pun akan dengan santun menyatakan, saya tidal bisa menolak kehendak rakyat,” tambahnya.

Menurutnya, PKB dan PAN yang ingin adanya penambahan masa jabatan presiden dinilainya untuk meloloskan kepentingan oligarki.

“Yang menyuarakan pemilu diundur dengan berbagai justifikasi. Semua ini dilakukan untuk menggolkan kehendak oligarki dan pihak-pihak yang memang haus kekuasaan,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya