Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin/Net

Politik

Siapapun Kaget, Rakyat di Bawah Susah Tapi Tingkat Kepuasan pada Jokowi Tinggi

RABU, 23 FEBRUARI 2022 | 12:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Peningkatan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin yang terekam dalam survei Litbang Kompas menuai reaksi kalangan politisi.

Sebab, kepuasan publik pada Jokowi-Maruf di akhir Januari 2022 mencapai 73,9 persen. Padahal kondisi ekonomi masyarakat masih belum stabil. Bahkan teranyar masyarakat harus dihadapkan pada kelangkaan minyak goreng dan mahalnya harga kedelai.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin turut merasa aneh. Pasalnya, sejumlah masalah kebutuhan pokok yang dihadapi masyarakat Indonesia hingga kini belum juga selesai.

Belum lagi, kebijakan pemerintah seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan beberapa kebijakan kontroversial lainnya yang masif ditentang masyarakat.

"Itu kok bisa tingkat kepuasannya meningkat?" katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (23/2).

Menurut Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, mengacu pada sejumlah kebijakan pemerintah yang banyak ditolak publik itu, seharusnya mengonfirmasi bahwa tidak mungkin tingkat kepuasan publik meningkat drastis.

"Surveinya ditinggikan, agar seolah-seolah rakyat percaya pada pemerintahan Jokowi. Siapapun akan kaget dengan tingginya kepuasan publik tersebut. Padahal di bawah, banyak rakyat yang susah dan kecewa," kata Ujang Komarudin.

Terakhir, Ujang turut menyinggung mengenai wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang sempat ramai diperbincangkan publik beberapa waktu lalu. Meskipun wacana itu telah dibantah oleh Jokowi.

"Banyak masyarakat mulai kecewa kok, karena harga bahan pokok belum turun. Ini malah tingkat kepuasannya meningkat? Ya, mungkin ya, mungkin saja ada agenda itu (memperpanjang masa jabatan Presiden)," imbuhnya. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya